digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dampak dari krisis moneter dan ekonomi 1997-1998 yang berkepanjangan berpengaruh terhadap krisis kepercayaan dari masyarakat baik terhadap lingkup bisnis perbankan nasional juga terhadap minat berkarya di organisasi bersangkutan bagi para FT (Fresh Talent) dari universitas-universitas deretan atas/unggulan. Untuk tahun 2000 data survey menunjukkan perusahaan pilihan yang berada dalam top of mind para calon FT didominasi oleh perusahaan-perusahaan asing/multinasional yang bergerak di bidang mining/oil, consumer good, dan lainnya selain perbankan. Berdasarkan data survey terakhir tahun 2007 minat para calon FT mulai bergeser dengan munculnya perusahaan-perusahaan lokal khususnya di industri perbankan dan telekomunikasi sebagai perusahaan pilihannya bekerja dalam top of mind mereka. Fakta tersebut merupakan kabar baik bagi industri perbankan nasional Indonesia, karena salah satu faktor yang berpengaruh dan telah disadari oleh perusahaan-perusahaan guna mendukung keberhasilan dan kemajuan bisnisnya adalah melalui SDM yang berkualitas. Minat para FT dari universitas deretan atas dalam menentukan perusahaan pilihan tempatnya bekerja ini merupakan isu awal yang menimbulkan persaingan perusahaan-perusahaan termasuk XYZ dalam mendapatkan SDM berkualitas sebagai aset perusahaan (Talent War Issues). Data survey menunjukan posisi XYZ sebagai perusahaan pilihan minat FT masih berada pada angka persentase yang belum baik, yaitu hanya sekitar 2% dari total responden yang menyatakan minatnya untuk bekerja di XYZ ketika mereka lulus. Akar masalah dari permasalahan tersebut adalah image perusahaan yang kurang baik dari para calon FT sebagai tempat pilihan bekerja yang baik, dan berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan image perusahaan sebagai tempat pilihan bekerja yang baik adalah company values, channeling, internal branding dan company image. Fokus permasalahan utama yang terdapat pada XYZ adalah, pertama masih kurangnya pemenuhan faktor channeling yang berkaitan dengan belum maksimumnya kerjasama yang dilakukan dengan pihak ke-3 yaitu universitas deretan atas atau organisasi kemahasiswaan yang dapat memaksimumkan peningkatan awareness dan image perusahaan, dan kedua masih kurangnya pemenuhan faktor company image yang berkaitan dengan penguatan company brand name melalui divisi Corporate Communication,dan pembentukan awareness melalui HR Communication Program guna menyampaikan informasi mengenai perusahaan secara menyeluruh kepada para FT. Fokus solusi bisnis yang dilakukan untuk menjawab permasalahan ini adalah dengan melakukan pengembangan beberapa alternatif below the line (BTL) HR Communication Program, dimana melalui aktifitas BTL memungkinkan untuk terjadi komunikasi dua arah antara komunikator (pegawai internal perusahaan) dan komunikan (FT). Mengingat berdasarkan data survey sumber informasi yang paling efektif dalam membentuk awareness para FT terhadap suatu perusahaan sebagai pilihan tempat bekerja adalah dari hubungan dengan pihak internal perusahaan yaitu pegawai internal, dan bukan dari media lain seperti internet dan media masa, maka pengembangan BTL HR Communication Program ini dapat merupakan upaya yang paling efektif dalam membentuk awareness para calon FT guna meningkatkan minat mereka. Dari beberapa alternatif BTL HR Communication Program, program XYZ Schooling merupakan program komunikasi yang paling potensial untuk diterapkan.