2009 TA PP AHMAD FAUZI 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP AHMAD FAUZI 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP AHMAD FAUZI 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP AHMAD FAUZI 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP AHMAD FAUZI 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP AHMAD FAUZI 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP AHMAD FAUZI 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Temuan asteroid pada daerah inner-Earth, yang dikenal dengan Inner Earth
Objects (IEOs) atau Apoheles, telah membuka eksplorasi lebih mendalam tentang keberadaan dan
evolusi orbitnya. Secara khusus kelompok ini diyakini berkaitan erat dengan Near-Earth Asteroids
(NEAs), khususnya Atens, dan Mars-crossers. IEOs merupakan populasi yang belum banyak dikenal kare-
na keterbatasan modus pengamatan (per 1 Agustus 2009 baru ditemukan 10
IEOs).
Tugas Akhir meninjau evolusi orbit IEOs dan Atens-terpilih untuk waktu integrasi 10 ribu dan 100
ribu tahun. Atens-terpilih adalah Atens yang terletak pada daerah gangguan planet Kebumian dalam
kerangka 1 dan 3 radius bola pengaruh (Hill). Untuk melihat perilaku evolusi orbit IEOs, dibuat
masing- masing 100 klon sebagai representasi dari sebaran IEOs melalui tinjuan evolusi elemen
orbitnya. Perhitungan evolusi orbit dilakukan dengan menggunakan software integrator SWIFT.
Secara umum asteroid-asteroid yang dekat dengan resonansi orbit dan gangguan planet mengalami
perubahan elemen orbit yang besar. Beberapa klon IEOs berevolusi menjadi Atens, bahkan ada yang
berevolusi menjadi Apollos. Sementara itu ada juga yang terlempar keluar dari sistem. Seca- ra
statistika sederhana peluang IEOs untuk berevolusi menjadi Atens, dan sebaliknya, kurang dari 10%.
Pada evolusi yang panjang, beberapa Atens mengalami gerak osilasi berlawanan antara eksentrisitas
dan inklinasi, yang menunjukkan bahwa asteroid (sekurangnya empat) berada keadaan resonansi
Kozai.