COVER Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Naja Safira Al-Faiqah
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri cat merupakan industri yang menggunakan logam berat sebagai bahan baku, salah
satunya yaitu nikel (Ni). Pajanan logam berat Ni terhadap pekerja industri cat perlu diwaspadai
karena konsentrasi pajanan yang tinggi dapat membahayakan kesehatan pekerja. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pajanan logam berat Ni melalui jalur inhalasi dan dermal
terhadap pekerja di beberapa industri cat di Indonesia. Pengambilan sampel Ni pada kedua jalur
pajanan dilakukan berdasarkan dokumen NIOSH 7702 issue 1 kemudian dianalisis dengan
metode X-Ray Fluorescence. Evaluasi pajanan logam berat Ni dilakukan untuk memperoleh
nilai exposure concentration (EC) melalui inhalasi dan average daily dose (ADD) melalui
dermal pada pekerja industri cat. Faktor eksternal yang mempengaruhi nilai pajanan Ni
terhadap pekerja industri cat dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji tersebut
menunjukkan bahwa asal industri berpengaruh terhadap nilai konsentrasi Ni yang diterima
pekerja setiap harinya melalui jalur inhalasi maupun dermal. Untuk mengurangi risiko akibat
pajanan logam berat yang diterima pekerja, diperlukan manajemen risiko seperti substitusi
bahan dasar produksi, perbaikan kondisi ruang kerja, penggunaan APD, pemantauan
kesehatan, dan pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja