digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kenaikan harga energi dan kelangkaan energi mendorong penggunaan sumber energi alternatif terbarukan. Namun, penggunaan energi terbarukan di Indonesia hanya 11,5%, jauh dari target 23% pada tahun 2025. Salah satu sumber energi alternatif yang potensial adalah biogas, yang dihasilkan dari limbah organik seperti sampah biomassa dan kotoran hewan. Pembuatan biogas dari sampah pasar dapat menjadi solusi ramah lingkungan dengan memanfaatkan residu sebagai bahan kompos. Di Kota Bandung, sampah adalah masalah utama sulit diselesaikan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan manfaat penerapan Dry Biodigester dalam pemanfaatan biogas di pasar sederhana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, dengan terlebih dahulu melakukan penelitian kualitatif untuk mendapatkan dampak-dampak penerapan melalui studi kepustakaan dan wawancara. Selanjutnya, penelitian kuantitatif dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis kelayakan penerapan Dry Biodigester menggunakan teknik analisis biaya-manfaat sosial berdasarkan hasil studi kepustakaan dan wawancara. Dengan demikian, diharapkan bahwa temuan penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis untuk keilmuan PWK, khususnya terkait teknik analisis biaya-manfaat sosial dalam konteks kelayakan penerapan Dry Biodigester. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan terhadap stakeholder sebagai bahan perencanaan dan penerapan Dry Biodigester pada skala mikro. Berdasarkan hasil analisis, penerapan Dry Biodigester menghasilkan berbagai dampak yang dikelompokkan sebagai komponen biaya dan komponen manfaat, baik yang terukur maupun yang tidak terukur. Dampak biaya yang dihasilkan adalah biaya pembangunan dan biaya operasionalisasi, serta insentif dan biaya pengelolaan limbah. Sementara dampak manfaat yang dihasilkan adalah produk biogas, manfaat partisipasi masyarakat, dan manfaat pengurangan volume sampah. Dengan menggunakan beberapa asumsi dan perhitungan selama masa pemanfaatan 10 tahun, hasil penelitian ini memberikan nilai manfaat sosial lebih besar dibandingkan nilai manfaat sosial yang dihasilkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Dry Biodigester layak untuk diterapkan di Pasar Sederhana secara biaya dan manfaat sosial yang dihasilkan. Namun, semua hasil positif yang didapatkan tidak terlepas dari partisipasi masyarakat. berdasarkan, analisis sensitivitas partisipasi masyarakat memberikan manfaat sosial yang signifikan. Tanpa partisipasi masyarakat, penerapan Dry Biodigester hanya dapat membayar biaya Operasional dari TPS