digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jo Samuel Manik
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Jo Samuel Manik
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jo Samuel Manik
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jo Samuel Manik
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jo Samuel Manik
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jo Samuel Manik
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jo Samuel Manik
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Klasifikasi massa batuan berperan penting dalam pembuatan terowongan dan desain sistem penyangga. Terdapat berbagai klasifikasi massa batuan yang dikembangkan untuk diaplikasikan dalam melakukan desain penyangga terowongan. Pada penelitian ini klasifikasi massa batuan yang digunakan adalah klasifikasi beban batuan (Terzaghi, 1946), Rock Mass Rating (RMR) system, dan Rock Mass Quality (Q) system. Parameter-parameter massa batuan diperoleh dari data primer berdasarkan hasil pengujian di laboratorium seperti uji kuat tekan, uji kuat tarik tak langsung, uji geser langsung, dan uji triaksial serta penyelidikan geoteknik di lapangan berupa pengeboran inti. Penentuan kelas massa batuan dilakukan berdasarkan klasifikasi Terzaghi, RMR, dan Q-system. Kemudian, rekomendasi jenis penyangga yang diberikan oleh ketiga klasifikasi dioptimasi sehingga menghasilkan penyangga final yang akan digunakan pada terowongan berupa H-Beam W 100 x 19,3 dengan spasi 1,5 m, shotcrete K225 dengan ketebalan 150 mm pada atap dan dinding terowongan dan shotcrete K225 ketebalan 100 mm pada lantai terowongan serta rock bolt dengan diameter 25 mm, panjang 4 m dan spasi 2 m. Pemodelan terowongan dilakukan dengan perangkat lunak RS2 dimana terowongan memiliki lebar 13 m dan tinggi 10 m pada kondisi tegangan hidrostatik. Penyangga final yang direkomendasikan efektif dengan nilai konvergen horizontal terhadap diameter terowongan sebesar 6 mm dan nilai konvergen vertikal terhadap tinggi terowongan sebesar 5 mm karena menghasilkan nilai regangan horizontal sebesar 0,05% dan regangan vertikal sebesar 0,06% dimana dengan UCS batu pasir sebesar 1,6 MPa. Nilai ini masih jauh di bawah critical strain sebesar 3% karena untuk mencapainya diperlukan konvergen horizontal sebesar 38 cm dan konvergen vertikal sebesar 31 cm. Selain itu, diperoleh juga nilai Faktor Keamanan (FK) dari steel sets dan shotcrete lebih besar dari 2 karena sebagian besar dari hasil plot berada di dalam envelope 2 pada diagram support capacity.