digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP Raihan Aqilah Setiawan 1 Abstrak.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Saat ini, kebanyakan kemasan e-commerce masih terbuat dari plastik sintetis sehingga menyebabkan penumpukan sampah. Untuk mengatasi masalah tersebut, bioplastik pati dapat digunakan sebagai material alternatif karena memiliki sifat yang dapat terurai secara alami. Akan tetapi, bioplastik pati sulit untuk diproduksi massal karena memiliki sifat yang sulit dilelehkan dan sumbernya bersaingan dengan bahan pangan. Dalam penelitian ini, kedua tantangan tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan pre-treatment dan menggunakan pati dari umbi ganyong. Pada penelitian ini, dilakukan metode solution casting dengan mencampurkan pati, air, dan gliserol pada kadar tertentu menggunakan hot magnetic stirrer (80oC, 550 rpm) lalu dicetak selama 1-3 hari. Film bioplastik pati yang dihasilkan diuji tarik dan biodegradasi. Selanjutnya, dilakukan pre-treatment dengan mencampurkan pati dan gliserol pada kadar tertentu di hot blender (100oC, 20.000 rpm) selama 16 menit. Serbuk hasil pre-treatent dengan kadar gliserol berbeda diekstrusi dengan single screw extruder (140?C). Selanjutnya, serbuk dengan kadar gliserol optimum diekstrusi pada temperatur berbeda (120 – 170oC). Pelet bioplastik pati yang dihasilkan diuji MFR dan FTIR. Pada penelitian ini, didapatkan beberapa kesimpulan. Dari metode solution casting, didapatkan perbandingan pati terhadap air optimum (1:15) dan kadar gliserol optimum (15%). Sedangkan, dari metode ekstrusi didapatkan kadar gliserol optimum (45%) dan temperatur ekstrusi optimum (140oC). Dapat disimpulkan bahwa pelet bioplastik pati ganyong optimum dapat dibuat dengan kadar gliserol 45% dan temperatur ekstrusi 140oC.