Listrik merupakan sumber kebutuhan primer manusia pada zaman ini, akan tetapi
proses produksi listrik yang berasal dari pembangkit listrik mengeluarkan emisi gas
berbahaya yang besar. Dengan rencana pemerintah untuk ikut serta dalam rencana
pembangunan bebas GRK pada tahun 2050, diperlukannya usaha untuk menurunkan emisi
yang dihasilkan pembangkit listrik. Hidrogen merupakan salah satu bahan bakar yang dapat
digunakan dalam menjalankan usaha ini.
Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dan simulasi pembakaran campuran gas
alam dan hidrogen pada PLTGU Keramasan dengan menggunakan perangkat lunak Aspen
HYSYS v11. Pemodelan dan analisis secara termodinamika dilakukan dengan menggunakan
dua skenario berbeda, yakni pembakaran dengan laju massa udara konstan dan pembakaran
excess oksigen konstan. Analisis ekonomi juga dilakukan dalam penelitian ini untuk
menentukan peluang investasi yang dilakukan ketika melakukan pembakaran campuran.
Hasil analisis termodinamika menunjukkan emisi gas buang CO2 akan mengalami
penurunan ketika dilakukan pembakaran campuran gas alam dan hidrogen. Akan tetapi, nilai
temperatur pembakaran akan meningkat seiring peningkatan persen hidrogen yang
digunakan. Sementara itu, daya pembangkit akan mengalami peningkatan meskipun nilai
efisiensi dari pembangkit mengalami penurunan. Sedangkan hasil analisis ekonomi
menunjukkan investasi yang dilakukan dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar
campuran adalah investasi yang kurang baik. Akan tetapi, penggunaan dari sistem carbon
credit merupakan ide yang sangat baik untuk dilakukan karena dapat meningkatan pendapat
untuk pembangkit.