digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhaji Sahnita Putri
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Prediksi terjadinya fenomena hujan es menjadi tantangan saat ini termasuk dalam hal memprediksi kejadian hujan es karena keterbatasan pengamatan dan metode deteksi. CAPE diketahui dapat memodifikasi struktur badai, morfologi updraft, dan medan aliran badai. Pada penelitian ini dilakukan percobaan dengan menggunakan referensi nilai CAPE dari kejadian hujan es yang pernah terjadi di Surabaya sehingga dapat mengetahui seberapa signifikan pengaruh CAPE terhadap produksi hujan es dalam simulasi badai supercell. Simulasi dilakukan menggunakan Cloud Model 1 (CM1), versi 21.1, skema mikrofisika Morrison dua momen dan badai supercell. Selain itu, trajectory hail model dilakukan untuk melihat wilayah pertumbuhan hujan es yang menggunakan HAILCAST code dan dilakukan perhitungan liquid water content (LWC). Variasi nilai CAPE dari profil termodinamika ideal yang semakin besar, menghasilkan area updraft yang luas sehingga akan memperlama waktu tinggal hujan es ketika nilai angin meridionalnya kecil. Waktu tinggal hujan es yang lama dapat menyebabkan ukuran hailstones yang semakin besar karena ada proses Bergeron-Findeisein. Ketika angin meridonal kecil, wilayah horizontal terjadinya hujan es tidak terlalu jauh sehingga wilayah jatuhnya hailstones hanya berada di sekitar wilayah updraft. Namun pada penelitian ini belum dapat merepresentasikan alasan terjadinya hujan es di Surabaya pada tanggal 21 Februari 2022 sehingga untuk membuktikan secara real perlu dilakukan asimilasi menggunakan data radar.