digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irfan Imam Taufik
PUBLIC yana mulyana

Vitamin C dalam bidang kosmetik memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai agen mencerahkan, anti-aging dan mencegah spot hitam pada kulit wajah. Akan tetapi sediaan vitamin C mudah teroksidasi dan mengalami perubahan warna sehingga perlu ditambahkan penstabil yang mampu menjaga kestabilan vitamin C selama pemakaian dan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hydroxyethyl acrylate/sodium acryloyldimethyl taurate copolymer (EMT-10) dan natrium metabisulfit terhadap karakteristik emulgel vitamin C serta menentukan formula emulgel yang optimum melalui pendekatan metode Simplex Lattice Design. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa variabel konsentrasi EMT-10 dan natrium metabisulfit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap viskositas (p<0,05), pengujian pemerian bau (p<0,05), pengujian konsistensi (p<0,05) dan kestabilan formula (p<0,05). Untuk variabel konsentrasi EMT-10 dan natrium metabisulfit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai pH (p>0,05). Formulasi optimum yang dihasilkan adalah komposisi 2,305 % EMT-10 dan 0,194% natrium metabisulfit dengan respon pH 4,13, viskositas 22.547 cP, kestabilan warna produk dengan penilaian 2, uji pemerian bau dengan penilaian 2,29, dan uji konsistensi dengan penilaian 3,21. Hasil pengujian pH, viskositas, konsistensi dan kestabilan warna produk memenuhi rentang kebeterimaan. Dilakukan perbaikan pemerian bau produk dengan menambahkan parfum citrus untuk meningkatkan penilaian kesukaan produk emulgel vitamin C. Berdasarkan hasil penilaian panelis yang dianalisa statistik diperoleh hasil adanya perbedaan yang signifikan antara formula 22/48 yang menggunakan parfum citrus dan 22/47 yang tidak menggunakan parfum citrus (p <0,05). Nilai rerata yang diperoleh pada formula 22/48 lebih tinggi dan sesuai dengan target dibandingkan dengan formula 22/47 sehingga dapat disimpulkan formula 22/48 telah memenuhi syarat keberterimaan pemerian bau produk.