digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rumaisa Hilwa Maulida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bambu betung (Dendrocalamus asper) merupakan salah satu jenis bambu yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku struktural melalui proses pengeringan agar stabilitasnya meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar konsumsi energi pengeringan menggunakan oven solar dry tipe double pass dengan pendekatan rumus sederhana agar dapat lebih memperkirakan dalam menghitung energi yang digunakan untuk pengeringan. Terdapat tiga jenis percobaan kapasitas bahan yaitu kapasitas 25%, 50% dan 75% dengan jumlah bilah bambu yang digunakan secara berurutan adalah 6, 12, dan 18 bilah. Hasil pengamatan diperoleh data ata-rata suhu tertinggi sebesar 60,22 ± 11,9? dan rata-rata RH terendah sebesar 19,5 ± 15,5%. Kadar air akhir setelah sepuluh hari pengeringan pada percobaan kapasitas 75%; 50%; 25% adalah 8,98%; 11.62%; dan 8,69%. Kecepatan pengeringan pada hari pertama secara berturut-turut dari percobaan kapasitas 75%; 50%; 25% adalah 0,86%; 1,00%; 1,02% dan cenderung memiliki pola yang sama pada hari berikutnya. Pendekatan konsumsi energi yang dihitung adalah akumulasi energi untuk memanaskan bambu (Q1) pada kapasitas 25%; 50%; dan 75% secara berurutan adalah 714,08 kJ; 826,16 kJ; dan 1392,07 kJ. Serta, akumulasi energi untuk melemahkan ikatan air pada bambu (Q2) pada kapasitas 25%; 50%; dan 75% secara berurutan sebesar 31,59 kJ; 41,65 kJ; dan 84,31 kJ. Selain itu, tidak terdapat cacat pengeringan seperti cacat bentuk dan cacat permukaan selama pengeringan sehingga oven yang digunakan sangat aman untuk pengeringan.