ABSTRAK Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nisrina Luthfiyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bendable concrete, juga dikenal sebagai beton fleksibel atau Engineered Cementitious Composite (ECC) adalah beton inovatif dengan penambahan serat yang dapat meningkatkan sifat lentur dan tarik yang lebih tinggi dibandingkan beton konvensional. Beton ini merupakan salah satu jenis beton kinerja tinggi (High Performance Concrete) dengan material penyusunnya yaitu agregat halus, semen, silica fume, fly ash, superplasticizer, air, dan penggunaan serat hingga fraksi volume 2% serta tanpa agregat kasar. Penambahan serat pada beton dapat berperan sebagai fiber-bridging yang dapat membantu mencegah perluasan retakan serta membuat beton memiliki strain-hardening terhadap lentur yang dapat meningkatkan fleksibilitas material secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan penambahan serat kelapa sebagai pengganti serat sintetis pada campuran bendable concrete yang dalam menentukan proporsi campurannya akan memperhatikan penyerapan air pada serat. Karakteristik mekanis bendable concrete yang ditinjau adalah variasi jumlah kandungan serat kelapa yaitu 1% dan 2% fraksi volume dan variasi panjang serat kelapa yaitu 12 mm, 30 mm, dan kombinasi 12 mm dan 30 mm. Pengujian yang akan dilakukan terdiri dari pengujian material penyusun bendable concrete (serat kelapa, agregat halus), pengujian beton segar (slump test dan slump loss) dan pengujian beton keras (kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas dan poissons ratio).
Penyerapan air oleh serat kelapa sebesar 1,17%. Nilai slump dipengaruhi secara signifikan oleh variasi panjang dan persentase kandungan serat dalam beton karena adanya friksi tambahan. Slump loss yang terjadi dalam waktu 120 menit mencapai 85%. Kuat tekan rata-rata bendable concrete umur 28 hari didapatkan berkisar 34,3-42,1 MPa
Penambahan serat cenderung membuat kuat tekan meningkat. Kuat tertinggi dimiliki oleh bendable concrete dengan persentase kandungan serat 1% dengan panjang serat 30 mm. Nilai modulus elastisitas bendable concrete didapatkan berkisar 24,3-32 GPa dan nilai poisson’s ratio bendable concrete didapatkan berkisar 0,26-0,4. Kuat Lentur rata-rata bendable concrete umur 14 hari didapatkan berkisar 2,4-4,8 MPa. Penambahan serat cenderung membuat kuat lentur meningkat. Peningkatan kuat lentur bendable concrete serat kelapa tertinggi terhadap bendable concrete tanpa serat adalah sebesar 56% pada umur 14 hari. Keruntuhan beton tidak terjadi multiple cracking dan tidak menunjukkan karakteristik strain-hardening terhadap lentur karena serat kelapa memiliki kuat tarik yang lebih rendah daripada serat sintetis. Flexural toughness tertinggi didapatkan sebesar 13,87 Joule dan equivalent flexural strength ratio tertinggi didapatkan sebesar 55.81%. Karakteristik mekanis yang didapatkan dari hasil pengujian menunjukkan bendable concrete bisa digunakan untuk material retrofit.