digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Syahandra Ramadhan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Saat ini keberadaan sampah laut menjadi ancaman yang serius yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. 80 % dari sampah laut berasal dari darat yang dapat masuk melalui aliran sungai dan drainase. Berdasarkan asumsi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam (Cordova, 2017) menyatakan bahwa setiap hari penduduk Indonesia menghasilkan 0,8 kg sampah perorang atau secara total sebanyak 189.000 ton sampah/hari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat variasi sebaran sampah pada 2 musim yang berbeda di Pesisir Cirebon dan Indramayu. Selain itu juga akan diperhitungkan kepadatan, komposisi, pengaruh kondisi oseanografi, dan pengaruh dari aktivitas lingkungan yang berbeda terhadap sebaran sampah di Pesisir Cirebon dan Indramayu. Pada penelitian ini pengambilan sampel diambil di beberapa titik sepanjang Pesisir Cirebon hingga Indramayu yang mewakili aktivitas lingkungan yang berbeda dari masing-masing titiknya. Sampel sampah akan diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukurannya berdasarkan panduan dari (KLHK, 2020). Secara keseluruhan sampah plastik merupakan sampah paling dominan yang ditemukan di sepanjang pesisir. Berdasarkan hasil survei lapangan pada musim peralihan II ditemukan sampah di Pesisir Cirebon dengan total untuk semua jenis sampah seberat 13,707 kilogram dan di Pesisir Indramayu seberat 6,989 kilogram. Sedangkan untuk musim barat di Pesisir Cirebon ditemukan sampah dengan total berat 24,636 kilogram untuk semua jenis sampah sedangkan untuk Pesisir Indramayu dengan total berat 20,941 kilogram. Secara umum sebaran sampah di pesisir dipengaruhi oleh banyak faktor seperti aliran sungai yang dapat membawa kiriman sampah dari pemukiman, musim yang akan memengaruhi curah hujan dan kondisi oseanografi yang dapat mendukung transport sampah, aktivitas masyarakat, dan jenis sampah yang berhubungan dengan berat jenis sampah yang dapat dibawa oleh aliran air.