digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M. Ikhwan Fadillah G.
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN M. Ikhwan Fadillah G.
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Ekosistem melakukan aktivitas internal salah satunya dengan melakukan produksi yang merupakan proses pemasukan dan penyimpanan energi dari cahaya matahari sebagai sumber energi primer yang disebut produktivitas primer. Pengembangan area pesisir yang semakin luas menjadi faktor utama pentingnya menilai kualitas kesuburan perairan sebagai tolak ukur perubahan ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data produktivitas primer di Teluk Banten dan Laut Jawa secara musiman dari citra satelit MODIS Fluorescence pada tahun 2005 sampai 2020 dan diolah menggunakan Vertically Generalized Production Model (VGPM). Hasil NPP yang didapatkan di Teluk Banten pada Musim Barat 148,23 mgC.m-3.d-1; Musim Peralihan I 148,06 mgC.m-3.d-1; Musim Timur dengan 154,05 mgC.m-3.d-1; Musim Peralihan II 170,10 mgC.m-3.d-1 sedangkan di Laut Jawa pada Musim Barat 100,05 mgC.m-3.d-1; Musim Peralihan I 82,20 mgC.m-3.d-1; Musim Timur 110,84 mgC.m-3.d-1; Musim Peralihan II 95,97 mgC.m-3.d-1 yang mengalami penurunan kesuburan perairan nilai dari tahun 2005 sampai 2020 di kedua wilayah tersebut. Kesuburan perairan di Teluk Banten dan Laut Jawa lebih tinggi pada area dekat pesisir dibandingkan laut lepas yang dipengaruhi oleh klorofil-a, ketersediaan PAR, day length, suhu, maksimum fiksasi karbon, kedalaman zona eufotik, dan luas area. Status trofik pada setiap musim di Teluk Banten termasuk dalam kelas Oligotrofik sedangkan di Laut Jawa termasuk dalam kelas Oligotrofik dan Mesotrofik. Kesuburan perairan memiliki korelasi positif dengan jumlah tangkapan ikan pelagis kecil sebesar 0,654 (rata-rata) dan korelasi sangat lemah dengan fenomena ENSO sebesar 0,068.