digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hidrolisis enzimatik trigliserida menjadi asam lemak oleh enzim lipase merupakan proses alternatif dari proses hidrolisis “Colgate-Emery” yang berlangsung pada tekanan dan temperatur tinggi. Enzim lipase dapat dihasilkan secara mikrobial menggunakan mikroorganisme jenis jamur seperti Rhizopus oryzae. Penelitian ini bertujuan untuk eksplorasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi enzim lipase seperti: pengadukan, waktu panen, peningkatan jumlah substrat, dan daur ulang mikroorganisme. Bekatul digunakan sebagai substrat dan kultivasi dilaksanakan dalam fasa padat (solid state fermentation) pada temperatur 37?C. Evaluasi aktivitas enzim dilakukan dengan membandingkan angka asam dari tiap lipase yang dihasilkan setiap hari selama 6 hari dari kultivasi dengan/tanpa pengadukan. Berdasarkan evaluasi aktivitas lipase yang dihasilkan, aktivitas enzim lipase maksimum diperoleh dari kultivasi tanpa pengadukan selama 5 hari yaitu sebesar 150 U/ml. Penambahan jumlah substrat tidak proporsional terhadap penambahan aktivitas enzim, tetapi menurunkan aktivitas lipase hingga 5 kali lipat dari percobaan awal. Daur ulang mikroorganisme tidak dapat dilakukan karena pelarut dimetil sulfoksida yang digunakan untuk ekstraksi dapat merusak hifa Rhizopus oryzae. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa kultivasi Rhizopus oryzae yang baik untuk menghasilkan enzim lipase sebaiknya dilakukan tanpa pengadukan, dipanen pada hari kelima, memiliki luas permukaan kontak dengan udara yang baik, serta tidak menggunakan pelarut yang dapat merusak hifa jamur sehingga mikroorganisme dapat digunakan kembali.