digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Agatha Cecilia Hutahaean
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan di Indonesia yang harus diberi perhatian lebih. Selain itu, terdapat juga permasalahan mengenai penggunaan pupuk di Indonesia. Petani Indonesia masih sangat sangat bergantung dengan pupuk anorganik. Kedua hal ini menimbulkan dampak buruk yang signifikan terhadap lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasi kedua permasalahan sekaligus adalah Masaro (Manajemen Sampah Zero), dengan produk utamanya berupa Pupuk Organik Cair Istimewa (POCI) dan Konsentrat Organik Cair Istimewa (KOCI) Masaro. Pupuk dan konsentrat pakan Masaro dapat mengalami kerusakan apabila pH-nya melebihi 4,2. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk memperpanjang lifetime produk pupuk dan konsentrat pakan Masaro. Proses utama produksi pupuk dan konsentrat pakan Masaro terdiri dari dua tahap. Pada tahap I, terjadi fermentasi karbohidrat dan protein menjadi asam organik dan asam amino. Pada tahap II, terjadi dekomposisi asam amino menjadi amonia. Variasi parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi jenis umpan sampah, konsentrasi asam fosfat, serta cara penyimpanan produk. Jenis umpan sampah yang menghasilkan pH paling tinggi pada penelitian ini adalah sawi dan tomat.Semakin sedikit kandungan karbohidrat dalam umpan sampah yang digunakan, maka pH POCI dan KOCI yang dihasilkan semakin tinggi. Zat aditif berupa asam fosfat dengan berbagai variasi rasio ditambahkan ke dalam POCI dan KOCI setelah tahap II fermentasi untuk mempertahankan pH di dalamnya. Variasi rasio yang tepat diperoleh melalui proses trial dan error. Selain itu, penambahan asam fosfat juga dapat menambah kandungan nutrisi berupa asam amino dan asam lemak, meningkatkan jumlah bakteri probiotik, dan menurunkan bakteri patogen di dalam POCI dan KOCI Masaro. Kondisi penyimpanan optimal yang disarankan untuk POCI dan KOCI Masaro yaitu penyimpanan pada temperatur 8-10oC tanpa terkena paparan sinar matahari. Temperatur tinggi dan paparan sinar matahari secara langsung pada POCI dan KOCI Masaro dapat menyebabkan meningkatnya pH serta adanya penggelapan warna yang dapat merusak kualitas kedua produk tersebut.