digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wening Galih
PUBLIC yana mulyana

Cabe Jawa (Retrofractii fructus) merupakan salah satu bahan alam yang dimanfaatkan pada sediaan fitofarmaka. Buah Cabe Jawa memiliki metabolit sekunder yaitu piperin yang memiliki aktivitas antipiretik, analgesik, antiinflamasi dan penekanan terhadap susunan saraf pusat. Piperin memiliki efek samping berupa gangguan fungsi hati pada penggunaan jangka panjang dan dosis besar. Batas maksimum penggunaan harian senyawa piperin menurut Environmental Protection Agency (EPA) adalah 0,300-0,540 mg/kg/org/hari. Sampai saat ini belum terdapat metode analisis yang dapat menguji kadar piperin pada sediaan obat tradisional fitofarmaka, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan metode analisis piperin pada sediaan fitofarmaka. Optimasi pengembangan metode analisis piperin menggunakan pendekatan One Factor at a Time (OFAT) terhadap fase gerak, preparasi sampel dan kondisi optimum analisis dengan instrumen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Shimadzu prominence HPLC SIL-20A Prominence autosampler. Piperin dianalisis pada jenis sediaan padat dan cair menggunakan kolom KCKT 5 µm x 250 mm x 4,6 mm (X-Bridge C18) menggunakan fase gerak asetonitril:1% asam asetat glasial (48:52) dengan laju alir 1 mL/menit. Preparasi yang digunakan pada sediaan padat dilakukan dengan metode pengenceran metanol yang dilakukan secara bertahap. Pada sediaan cair dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC) dengan menggunakan pelarut air dan diklorometana, natrium sulfat anhidrat dan asetonitril. Validasi metode analisis dilakukan meliputi parameter spesifisitas, linearitas dan rentang, batas deteksi dan batas kuantifikasi, presisi, akurasi dan robustness. Pada sediaan padat diperoleh nilai batas deteksi dan batas kuantitasi adalah 1,290 µg/mL dan 4,300 µg/mL; presisi dengan %SBR 0,157%; akurasi berupa %recovery pada tiga konsentrasi berbeda yaitu 94,232 ± 1,050%; 95,387% ± 0,176% dan 96,272 ± 1,043%. Pada sediaan cair diperoleh nilai batas deteksi dan batas kuantitasi adalah 1,310 µg/mL dan 4,000 µg/mL; presisi dengan %SBR 0,174%; akurasi berupa %recovery pada tiga konsentrasi berbeda dengan hasil masing-masing 88,801 ± 0,428%; 89,473 ± 0,252% dan 89,338 ± 0,052%. Hasil validasi menunjukkan bahwa metode analisis memenuhi kriteria persyaratan dan dapat digunakan untuk menganalisis piperin pada produk sediaan fitofarmaka sediaan padat dan cair. Pengujian terhadap sampel sediaan fitofarmaka dengan metode analisis yang sudah divalidasi menunjukkan rata-rata kadar sampel yang diperoleh memenuhi syarat.