18219060 Handy Zulkarnain.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Ketahanan pangan yang mencakup ketersediaan pangan yang memadai dan akses yang memadai
bagi individu merupakan hal yang penting untuk keberlanjutan masyarakat. Salah satu aspek
penting dalam akses pangan adalah distribusi pangan yang efektif. Namun, distribusi pangan di
Indonesia masih menghadapi masalah ketidakmerataan, dilihat pada beberapa daerah mengalami
surplus pangan sementara daerah lain mengalami defisit. Dalam penelitian ini, melalui pendekatan
metode CRISP-DM, dilakukan analisis penerapan clustering pada data historis distribusi pangan
dengan tujuan untuk memetakan pola distribusi dan mengidentifikasi daerah-daerah dengan
karakteristik serupa. Metode clustering digunakan untuk mengelompokkan data menjadi
kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan. Hasil clustering memperlihatkan persebaran
kondisi pangan yang jelas di berbagai daerah di Indonesia. Identifikasi daerah surplus dan defisit
pangan dapat memberikan informasi yang berharga untuk penentuan kebijakan distribusi pangan
yang lebih efektif. Selanjutnya, dilakukan strategi peningkatan pola distribusi pangan dengan
mempertimbangkan jarak antara daerah surplus dan daerah defisit terdekat. Pendekatan ini
bertujuan untuk mencapai distribusi yang lebih tepat sasaran dan efisien. Dalam implementasinya,
contoh kasus menunjukkan bahwa daerah surplus seperti kota Banjar dapat mendistribusikan
pangan ke daerah defisit seperti kota Tasikmalaya. Penelitian ini memberikan kontribusi penting
dalam pengembangan kebijakan distribusi pangan yang lebih efektif dan efisien di Indonesia.
Temuan dan strategi yang dihasilkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah dalam meningkatkan
ketahanan pangan melalui distribusi yang tepat sasaran dan efisien.