digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23221108 Adhitya Dwi Kristanto.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Krisis moneter dunia tahun 2008 telah mengubah bisnis jasa keuangan. Regulator merespon dengan menerbitkan semakin banyak regulasi untuk melindungi pasar keuangan. Kepatuhan terhadap regulasi merupakan kewajiban bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Pemastian ketaatan terhadap peraturan membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Semakin banyaknya jumlah peraturan yang diterbitkan regulator turut manaikkan kebutuhan akan sumber daya. Regulatory Technologi (RegTech) dan Supervisory Technology (SupTech) dilahirkan untuk menyelesaikan permasalahan itu. RegTech dan SupTech mengefektifkan dan mengefisiensikan pemastian kepatuhan aturan. Meskipun RegTech dan SupTech memanfaatkan teknologi informasi dalam membantu kepatuhan, pembahasan RegTech dan SupTech lebih banyak dibahas pada penelitian-penelitian di bidang finansial, perbankan, dan hukum. Diskusi tentang RegTech dan SupTech dari sudut pandang teknologi masih sulit ditemukan pada penelitian di bidang sains komputer. Keberadaan sebuah referensi yang mampu digunakan sebagai alat bantu untuk menjabarkan pengembangan RegTech dan SupTech diperlukan. Terdapat beberapa publikasi mengenai framework RegTech dan SupTech namun masih bersudut pandang dari jasa finansial sehingga tidak dapat digunakan secara generik. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah framework pengembangan RegTech dan SupTech yang generik. Pada penelitian ini, dirancang sebuah framework pengembangan RegTech/SupTech melalui tahapan-tahapan Design Science Research Methodology (DSRM). Pada tahap perancangan, komponen-komponen yang menjadi pokok bangunan RegTech/SupTech dikumpulkan. Komponen-komponen yang terkumpul selanjutnya disusun dan direlasikan. Pada akhir perancangan, dihasilkan dokumen framework yang terdiri atas tiga bagian besar, (1) Pendahuluan, (2) Penjelasan Konseptual, dan (3) Penggunaan Framework. Framework Pengembangan RegTech/SupTech tersusun atas sembilan komponen. (1) Komponen Regulation, (2) Komponen Risk Management, (3) Komponen Environment Constraint, (4) Komponen Functionality, (5) Komponen Technology, (6) Komponen Data, (7) Komponen People, (8) Komponen Strategy & Project Management, dan (9) Komponen Repository. Luaran framework ini adalah desain arsitektur RegTech/SupTech. Meskipun dengan keterbatasan, pada penelitian ini disimulasikan penerapan Framework Pengembangan RegTech/SupTech. Simulasi dilakukan pada lingkup kepatuhan regulasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), pengolahan laporan tahunan lembaga jasa keuangan oleh otoritas jasa finansial, dan angkutan penumpang antar jemput. Dari aktivitas simulasi tersebut, framework ini terbukti mampu membantu merumuskan desain RegTech pada kasus SMK3 dan angkutan penumpang antar jemput serta mampu membantu merumuskan desain SupTech pada otoritas jasa finansial. Demonstrasi menggunakan tiga contoh kasus ini juga dimaksudkan untuk membuktikan karakteristik generik pada framework. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa framework ini memenuhi kriteria completeness, generality, dan operability. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa alternatif framework yang generik untuk mengembangkan RegTech/SupTech.