digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam industri proses seperti industri pangan, viskositas sangat diperhitungkan karena dapat mempengaruhi karakteristik peralatan proses. Data viskositas juga diperlukan dalam perancangan dan evaluasi kerja, seperti operasi pengadukan pada reaktor. Sampai saat ini, belum terdapat data viskositas pasti untuk sistem campuran MEP (Merkaptoetil Palmat) dan Na2S (Natrium Sulfida). Sistem MEP dan Na2S ditemukan pada sintesis stabilizer termal PVC berbasis sawit. Stabilizer termal penting untuk PVC guna menghindari degradasi termal. Pengukuran viskositas menggunakan viskometer Brookfield digital tipe DV-E dengan RV spindle nomor 5. Penelitian dilakukan dengan dua sampel campuran MEP dan Na2S dengan variasi konsentrasi Na2S 5% dan 10%. Pengukuran dilakukan untuk setiap sampel dengan variasi kecepatan spindel 1 – 100 rpm pada variasi temperatur 30oC – 60oC. Model Power Law dipilih karena memiliki nilai R2 paling tinggi di antara persamaan model yang lain sehingga sangat sesuai dengan sistem MEP dan Na2S. Hubungan antara viskositas dan shear rate serta shear stress dan shear rate tidak linier sehingga termasuk ke dalam fluida non-Newtonian jenis pseudoplastis dengan kelakuan shear thinning. Apparent viscosity (????) fluida campuran MEP dan Na2S dengan konsentrasi Na2S 5% pada variasi temperatur 30 – 60oC berada pada rentang 1120 – 165.710 cP dan pada konsentrasi Na2S 10% dengan variasi temperatur yang sama diperoleh nilai apparent viscosity berada pada rentang 2750 – 173.170 cP. Temperatur optimum campuran untuk proses pengadukan dan agitasi dalam reaktor adalah 60oC.