digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Athira Syifa Puti Salim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pisang merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia dan merupakan salah satu komoditas unggulan. Namun berdasarkan data pada tahun 2007 hingga 2011, nilai ekspor pisang Indonesia masih terhitung rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Pisang mudah mengalami degradasi kualitas hingga angka 25 – 50%. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan secara fisiologis, pelunakan pada buah, dan kurangnya pertahanan terhadap serangan mikrobial. Pisang juga rentan mengalami kerusakan karena tergolong dalam kelompok buah klimakterik, sehingga digagas beberapa terobosan untuk mengatasi hal itu, salah satunya adalah penyalutan kitosan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkonfirmasi efek penundaan kematangan pada pisang Cavendish, baik itu secara fisik dan fisiologis maupun berdasarkan analisis ekspresi gen-gen pada jalur glikolisis. Uji fisik dan fisiologis yang dilakukan antara lain adalah analisis kenampakan, laju produksi etilen, laju respirasi, kadar total padatan terlarut (TPT), dan perubahan kandungan pati, serta dilakukan analisis quantitative polymerase chain reaction (qPCR) untuk menganalisis ekspresi gen 6-phosphofructokinase 3 (PFK) dan pyruvate kinase (PKM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji fisik dan fisiologis yang dilakukan, penyalutan kitosan dapat menunda proses kematangan pisang. Penundaan proses kematangan ini juga dapat ditinjau melalui nilai kelipatan ekspresi relatif gen-gen pada jalur glikolisis berdasarkan hasil qPCR. Pada pisang yang disalut kitosan, PFK mengalami penurunan ekspresi selama penyimpanan, sedangkan gen PKM mengalami peningkatan ekspresi. Perbedaan ekspresi gen tersebut tercermin pada sifat fisik dan fisiologis pisang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyalutan kitosan dapat digunakan sebagai salah satu alernatif dalam menunda kematangan pisang selama penyimpanan.