Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Indonesia menempati urutan kedua dengan kasus TB tertinggi di
dunia setelah India. Di Indonesia, diperkirakan angka mortalitas dari TB adalah 144.000 orang pada
tahun 2021. Ketidakpatuhan dalam berobat masih menjadi masalah dalam pengobatan TBC yang
mengakibatkan pasien tidak sembuh dari penyakit yang dideritanya dan dapat terjadi komplikasi
penyakit serta resistensi obat. Penggunaan teknologi informasi pada digital era ini menjadi salah
satu bentuk inovasi untuk meningkatkan kepatuhan terapi pengobatan pasien. Tugas akhir ini
bertujuan untuk membuat prototipe aplikasi berbasis telepon seluler yang berfungsi sebagai
alternatif pemantauan kepatuhan terapi pengobatan untuk pasien TB paru bernama TBCare serta
mengevaluasi usability testing dan uji kepuasan pengguna (Single Ease Question dan System
Usability Scale) terhadap prototipe. Tahap penelitian dimulai dari perencanaan, penentuan alur
pengguna, pembuatan desain, wireframing dan prototyping, usability testing, dan uji kepuasan
pengguna. Proses pembuatan desain, wireframing, dan prototyping dilakukan menggunakan Figma.
Sementara, usability testing dan uji kepuasan pengguna dilakukan menggunakan Maze.co sebanyak
dua kali pengujian (T1 dan T2). Parameter yang digunakan pada usability testing yaitu tingkat
keberhasilan, kesalahan klik, dan durasi. Pada hasil usability testing setelah dilakukan perbaikan
terhadap user interface (T2), diperoleh tingkat keberhasilan 89,4%, kesalahan klik 8,5%, dan durasi
29,7 detik. Uji kepuasan pengguna dilakukan menggunakan metode SEQ dengan hasil skor 6,8 dan
SUS dengan hasil skor 93,5. Secara keseluruhan, prototipe aplikasi TBCare dinyatakan mudah untuk
dinavigasi dan dapat diterima dengan sangat baik oleh pengguna.