Erupsi Gunung Semeru tanggal 4 Desember 2021 menimbulkan kerugian materi maupun non-materi. Penelitian kali ini bertujuan untuk melakukan simulasi aliran lahar yang dapat digunakan sebagai sarana meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut. Data Digital Terrain Model (DTM) dimanfaatkan untuk menyimulasikan aliran lahar menggunakan algoritma laharz berdasarkan tiga proses utama yaitu pembuatan aliran hidrologi, pembuatan zona bahaya proksimal dan pembuatan zona bahaya distal. Dihasilkan simulasi aliran lahar dengan menggunakan tiga skenario volume aliran yaitu 5 juta m3, 10 juta m3, dan 20 juta m3 yang dibandingkan dengan peta historis jejak aliran lahar existing dan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Semeru. Hasil simulasi lebih banyak menunjukkan kemiripan dengan peta KRB dibandingkan dengan peta historis jejak aliran lahar existing. Berdasarkan simulasi yang dihasilkan, untuk memaksimalkan mitigasi disarankan diambil zona aman lebih dari 4 km dari sempadan sungai.