digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rizal Husni Nurulloh.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat serta keragaman aktivitas khususnya di kota-kota besar di Indonesia, seperti Bandung, mengakibatkan munculnya persoalan dalam pelayanan prasarana seperti pengelolaan sampah. Jumlah komposisi dan karakteristik sampah tidak terlepas dari pola kecenderungan konsumsi masyarakat itu sendiri. Keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah di sumber mengakibatkan permasalahan sampah yang kompleks. Di Kecamatan Regol terdapat 5 (lima) Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan hanya 1 (satu) fasilitas yang menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Sehingga sampah yang masuk ke fasilitas sekadar ditampung untuk diangkut ke TPPAS Sarimukti tanpa pengolahan atau pengurangan. Maka, dilakukan perancangan tempat pengolahan sampah terpadu skala Kecataman Regol untuk mengolah sampah domestik dan sampah taman. Perancangan dilakukan dengan melakukan sampling timbulan sampah di Kecamatan Regol berdasarkan tingkat pendapatan masyarakat sehingga didapatkan besaran timbulan, persentase komposisi, dan karakteristik sampahnya. Data sampling tersebut digunakan sebagai dasar pertimbangan awal dalam menentukan teknologi pengolahan. Dan pemilihan teknologi pengolahan tersebut dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari hasil analisis, tempat pengolahan sampah terpadu mampu mengolah sampah sebesar 9 ton/hari sampah domestik melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) dan menghasilkan fluff sebesar 5,195 ton/hari serta 15 ton/hari sampah taman melalui kombinasi pengomposan in-vessel composting dan windrow composting dan menghasilkan kompos sebesar 9,25 ton/hari. Adapun konfigurasi dari fasilitas RDF yaitu bag opener, manual sorting, shredder/pencacahan primer, biodrying/pengeringan, disc screen, dan shredder/pencacahan sekunder. Sedangkan, konfigurasi dari fasilitas pengomposan yaitu shredder/pencacahan, in-vessel composting dan windrow composting, dan trommel screen. Dan hasil perhitungan, didapatkan kebutuhan luas minimum untuk fasilitas TPST sebesar 1.603,63 m2