digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan prosesor dalam beberapa tahun terakhir cenderung lebih mengarah pada peningkatan jumlah core di dalamnya. Peningkatan jumlah core prosesor diharapkan dapat meningkatkan kecepatan proses untuk eksekusi suatu program. Idealnya, peningkatan kecepatan dalam memproses suatu program adalah sama dengan penambahan jumlah core prosesor yang digunakan. Namun pada kenyataannya, peningkatan kecepatan proses tidak mencapai nilai ideal tersebut dan bahkan nilai peningkatannya cenderung beragam apabila aplikasi yang diproses berbeda. Hal ini dikarenakan tingkat paralelisme proses satu dengan proses lain bisa berbeda. Di samping itu, untuk dapat mengeksekusi proses secara paralel dibutuhkan juga proses-proses tambahan seperti kontrol eksekusi dan sinkronisasi. Dalam tugas akhir ini, diimplementasi aplikasi-aplikasi digital signal lprocessing g(DSP) )dalam mikrokontroler multicore 32bit Parallax Propeller P8X32A. Propeller P8X32A memiliki 8 buah Cog (prosesor) yang dapat bekerja secara simultan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui nilai kinerja dari eksekusi suatu aplikasi, baik secara serial maupun secara paralel dalam multicore. Aplikasi-aplikasi yang diukur terdiri atas operasi perkalian matriks, operasi filter Finite Impulse Response (FIR), operasi deteksi tepi citra, operasi filter median citra, operasi Fast Fourier Transform (FFT) radix2, dan operasi FFT 2 dimensi. Data-data nilai kinerja yang diperoleh dalam tugas akhir ini menunjukkan adanya keberagaman peningkatan nilai kinerja untuk aplikasi multicore yang berbeda. Data-data tersebut juga menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan persentasi proses overhead saat jumlah core prosesor yang digunakan bertambah. Dalam beberapa aplikasi, eksekusi program secara paralel dalam multicore membuat efektivitas proses menjadi kurang efektif. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat paralelisme dari proses itu sendiri dan efektivitas implementasi proses tersebut.