digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Syarifah Seicha.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Kondisi sanitasi yang tidak memadai memainkan peran utama dalam peningkatan penularan penyakit di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Orang yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan peran terkait air bersih, sanitasi dan kebersihan adalah keluarga khussnya ibu, hal ini terbukti masih banyak masyarakat yang buang air besar sembarangan di tempat terbuka karena rendahnya kepemilikan jamban keluarga di masyarakat di Pidie. Rendahnya pengetahuan dan praktik air dan sanitasi di kalangan ibu memainkan peran penting dalam menularkan infeksi dan penyakit pernapasan yang merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada balita. Penelitian ini menganalisis hubungan antara variabel karakteristik individu, pengetahuan, sikap dan praktik menggunakan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan perangkat lunak Smart-PLS 3.0. Hasil menemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara karakteristik individu (Usia, tingkat pendidikan Ibu, status pernikahan, pekerjaan ibu, pendapatan bulanan ibu, pendapatan total keluarga, jumlah KK dalam satu rumah, dan jumlah anak dibawah lima tahun) dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, sanitasi dan higiene layak P Values setiap variabel 0,000. Faktor yang paling berpengaruh perilaku ibu dalam pemenuhan akses air bersih, sanitasi dan higiene berdasarkan model sosio-ekologis adalah di tingkatan masyarakat dengan t-statistik 16,789 selanjutnya tingkatan individu t-statistik 11,450, faktor interpersonal tstatistik 10,804 dan pengaruh terendah pada tingkat fasilitas air, sanitasi dan hygiene, sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan fasilitas pada masyarakat Pidie tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku ibu.