Desa Cipacing merupakan kawasan peri-urban dengan kekhasannya yaitu padat
permukiman dan penduduk serta tingkat ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
Akan tetapi, saat ini belum mempunyai sistem pengelolaan air limbah domestik
yang baik dan mumpuni. Sebagai sampel pada daerah studi persentase akses aman
34,78% (septic tank sesuai standar dan dilakukan penyedotan dan IPAL komunal
untuk melayani RT 01 dan 02, RW 04), akses layak 43,96% (septic tank belum
sesuai standar dan tidak dilakukan penyedotan), akses tidak layak 3,96%, BABS
tertutup 17,28%, dan grey water disalurkan ke saluran drainase yang mengalir
menuju badan air dan juga ke septic tank. Oleh karena itu, akan dilakukan
perencanaan sistem pengelolaan air limbah domestik skala permukiman dengan
melayani masyarakat pada kriteria tingkat akses sanitasi layak sampai dengan
layak. Untuk perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah (SPAL) dipilih satu jalur
yang akan diterapkan secara langsung pada perencanaan dengan sub-sistem
pengumpulannya direncanakan menggunakan sistem shallow bore sewer dengan
diameter yang berkisar antara 110 – 225 mm dan menggunakan pipa PVC air
limbah dan menggunakan aliran gravitasi. Sedangkan untuk Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) terdapat tiga alternatif yang selanjutnya dilakukan pemilihan
dengan menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW). Total penduduk
yang akan dilayani oleh sistem ini sebanyak 2455 jiwa. Perencanaan sub-sistem
pengolahan dilakukan dalam satu tahap secara langsung untuk melayani 100% debit
rata-rata air limbah dengan total 301,44 m3
/hari dengan konfigurasi unit terpilih
yaitu terdiri dari bar screen, bak ekualisasi, pra sedimentasi dan anaerobic baffled
reactor (ABR), anaerobic filter, secondary sedimentation, dan bak desinfeksi
dengan lumpur dialirkan menuju bak lumpur untuk kemudian dilakukan penyedotan setiap 6 bulan sekali dan efluen air limbah dialirkan menuju sungai.