Abstrak Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 1 Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 6 Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Lampiran Aris Endartyanto 22007309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Tatanan tektonik dan struktur di bagian NW Sumatra dipengaruhi oleh subduksi
oblik dari lempeng Indo-Australia dengan mikrokontinen Sunda, membentuk zona
tektonik kompleks. Cekungan ini termasuk ke dalam klasifikasi frontier basin
(cekungan sedimen dengan indikasi hidrokarbon). Baru-baru ini, cekungan ini
menjadi perbincangan hangat di dalam dunia eksplorasi dikarenakan adanya
dugaan yang menyatakan bahwa Cekungan Sibolga ini memiliki cadangan gas
yang sangat besar yang terdapat pada karbonat yang berumur Miosen.
Cekungan Sibolga secara geografis terletak di lepas pantai NW Sumatra dan
pada bagian baratnya dibatasi oleh Pulau Simeulue dan Sistem Sesar Mendatar
Mentawai. Cekungan ini terbentang sepanjang sumbu NW-SE lebih kurang 260
km dan 100 km pada arah SW-NE. Cekungan ini memiliki kedalaman maksimal
1300 m dan memiliki ketebalan endapan sedimen Neogen lebih dari 6 detik two
way time, yang komposisinya sebagaian besar merupakan sedimen klastik yang
diperkirakan berasal dari Pulau Sumatra.
Terdapat empat periode utama tektonik di Cekungan Sibolga di antaranya adalah
Unit Pre-rift (Eosen Tengah), Unit Syn-rift (Eosen Akhir – Oligosen Akhir?), Unit
Post-rift (Miosen Tengah – Miosen Akhir), Unit Syn-kinematic (Pliosen – Resen).
Terbentuknya Cekungan Sibolga dimulai pada umur Eosen Akhir yang ditandai
dengan diendapkannya Horison Sikuen I. Kompleks rifting berupa grabengrabennya berkembang ke arah relatif NNE-SSW sebelum mengalami rotasi
menjadi berarah NE-SW pada Neogen. Pola struktur utama di Cekungan Sibolga
berupa Sesar Mendatar yang berarah NW-SE yang terbentuk saat Pliosen –
Pleistosen, dan sesar-sesar normal yang berarah NE – SW yang berasosiasi
dengan rifting saat Eosen Akhir.
Pola struktur yang terbentuk di daerah penelitian merupakan pola struktur yang
berbeda, sturktur sesar-sesar normal berarah NE – SW dibentuk oleh deformasi
ekstensi saat subduksi masih berarah sejajar Pulau Sumatra (Eosen Akhir),
sedangkan sesar mendatar berarah NW – SE dibentuk oleh deformasi
kompresional dari hasil subduksi yang bersifat oblik.