digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

SHARNELLA JANET YAPFRINE.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Beberapa produk cat yang beredar di pasaran Indonesia masih mengandung Pb yang cukup tinggi, bahkan melebihi standar yang diatur pada SNI 8011-2014. Maka dari itu, industri cat yang masih menggunakan Pb sebagai material untuk pigmen dan pewarnaan dapat menjadi sumber pajanan Pb bagi pekerja industri cat. Rute pajanan Pb yang dominan terjadi pada lingkungan kerja adalah melalui inhalasi. Pb merupakan logam berat yang bersifat toksik untuk hampir seluruh organ di dalam tubuh. Pb juga diklasifikasikan sebagai logam yang berpotensi menimbulkan efek karsinogem oleh IARC. Konsentrasi Pb dalam darah (Pb-B) dan aktivitas enzim delta-ALAD secara berturut-turut merupakan biomarker yang menunjukkan pajanan dan toksisitas dari timbal. Salah satu efek yang ditimbulkan dari pajanan Pb adalah inhibisi enzim delta-ALAD yang berperan dalam sintesis heme. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan risiko kesehatan pekerja industri cat akibat pajanan Pb melalui rute inhalasi menggunakan prinsip analisis risiko kesehatan serta menentukan hubungan paparan logam berat Pb terhadap proses sintesis heme pekerja industri cat, yang ditinjau dari akumulasi molekul ALA pada urin (ALA-U). Pengukuran pajanan dilakukan pada breathing zone pekerja dengan personal sampler pump dan dianalisis dengan instrumen EDXRF. Konsentrasi Pb ditemukan di zona pernapasan dengan rata-rata 0,1685±0,12 ?g/m3 dan perkiraan intake Pb terinhalasi yang diterima pekerja rata-rata sebesar 0,0123±0,01 ?g/kg-hari. Risiko karsinogen dari pajanan Pb tersebut dinyatakan dengan ELCR, sementara risiko non-karsinogen dinyatakan dengan HQ. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa nilai maksimum ELCR dari seluruh pekerja adalah 0,39´10-6 yang menandakan risiko yang dapat diabaikan. Sementara itu, terdapat satu pekerja dengan nilai HQ>1 sehingga tindakan manajemen risiko dianjurkan untuk dilakukan. Konsentrasi Pb-B diukur dengan ICP-MS dan ALA-U diukur dengan metode spektrofotometri. Rata-rata konsentrasi Pb-B ditemukan sebesar 4,22±1,6 ?g/L. Untuk konsentrasi ALA-U, ditemukan rata-rata sebesar 3,712±2,5 mg/L; terdapat 11 pekerja (11,54%) yang melebihi batas normal, 6 mg/L, tetapi masih dalam batas bisa diterima. Korelasi antara konsentrasi pajanan dengan konsentrasi Pb-B ditemukan negatif, sementara korelasi antara konsentrasi Pb-B dengan ALA-U ditemukan positif tetapi tidak signifikan. Studi ini menunjukkan pajanan timbal yang diterima oleh pekerja di industri cat belum mencapai batas yang secara signifikan mengakibatkan gangguan proses sintesis heme. Tetapi, pajanan timbal yang diterima oleh pekerja tetap harus dipantau karena terdapat indikasi peningkatan ALA-U akibat pajanan timbal yang diterima melalui portal entri inhalasi.