13219028 Diaz Zaid Abdurrahman.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Lokalisasi di dalam rumah merupakan salah satu bahan studi yang telah dipelajari
karena implementasi dari teknologi tersebut sangat banyak dan fleksibel, salah
satunya adalah lokalisasi orang demensia di dalam rumah. Di Indonesia sendiri
jumlah lansia sudah memiliki jumlah sekitar 30 juta orang yang akan meningkat
secara eksponensial di tahun 2050. Jumlah lansia yang banyak ini akan
berbanding lurus dengan banyaknya jumlah lansia dengan demensia. Untuk
membantu keluarga yang mempunyai anggota dengan demensia, penulis
melakukan produksi terhadap alat yang dapat melacak lansia di dalam rumah satu
lantai. Pelacakan lansia ini merupakan salah satu upaya untuk menstimulasi
mental dan fisik lansia secara spasial dan fisikal yang dibutuhkan untuk
mengurangi degenerasi orang dengan demensia. Untuk itu penulis akan merakit
alat yang dapat melacak lansia tersebut sehingga mengurangi kekhawatiran
keluarga ketika sedang tidak dirumah untuk menjalankan aktivitas lain. Penulis
akan merakit receiver atau subsistem yang menerima sinyal dengan dari
transmitter dalam bentuk beacon, subsistem yang telah disebutkan akan mengolah
sinyal yang diterima dari beberapa beacon untuk mengeluarkan keluaran berupa
dua buah koordinat dua dimensi. Koordinat tersebut berasal dari kalkulasi dengan
menggunakan algoritma trilaterasi yaitu algoritma yang akan menentukan
koordinat x dan y dari perhitungan trigonometri sederhana dengan menggunakan
tiga buah radius beacon. Subsistem transmitter juga akan berkomunikasi dengan
website dengan menggunakan WiFi untuk memberikan data yang telah
dikalkulasi untuk divisualisasikan ke website, sehingga scenario yang diharapkan
adalah orang dengan demensia akan memakai transmitter sehingga bisa dilacak di
dalam rumah, hasil dari pelacakan tersebut akan dapat diakses oleh pengguna di
luar rumah sehingga dapat melihat lokasi dalam visualisasi denah rumah dengan
ukuran yang telah ditentukan sebelumnya.
Implementasi terhadaps ubsistem yang dibuat sendiri akan dibuat di PCB dengan
menggunakan mikrokontroller sebagai otak dan penerima sinyal dari beacon.
Mikrokontroller akan di program sehingga menjalankan fungsionalitas semestinya
seperti membaca sinyal RSSI, menghubungkan ke WiFi, dan melakukan
kalkulasi. Secara keseluruhan tugas akhir mencapai spesifikasi yang telah
ditentukan sebelumnya walau beberapa belum memenuhi indikator, didapatkan
akurasi untuk pelacakan dengan nilai 1.7m – 2.2 m dengan latensi 20 detik, yang
bisa disebabkan karena kesalahan kalkulasi ketika penggunaan algoritma
trilaterasi atau interferensi dari sinyal dengan frekuensi yang sama.