digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mhd. Sukri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini menguji fenomena fiber bridging transversal pada komposit berpenguat serat melalui pengujian double cantilever beam (DCB). Komposit berpenguat serat memiliki kelemahan utama dalam ketangguhan retak pada arah ketebalan, yang mempengaruhi kekuatan dan kekakuan struktural material. Fiber bridging terjadi ketika serat membentuk jembatan di atas permukaan retakan, yang meningkatkan ketangguhan retak komposit. Dalam penelitian ini, digunakan cohesive zone model (CZM) untuk memodelkan delaminasi dan mempelajari pengaruh parameter seperti properti interface, lebar DCB, dimensi fiber bridging, ketebalan ply 90o, dan susunan interface terhadap fenomena fiber bridging transversal. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data eksperimen [1]. Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh parameter terhadap efektivitas pembentukan fiber bridging pada komposit berpenguat serat. Kesimpulan penelitian ini, ditemukan bahwa parameter susunan interface memiliki tingkat efektivitas pembentukan fiber bridging transversal yang tertinggi. Parameter perbedaan properti interface dan dimensi fiber bridging juga memiliki efektivitas yang tinggi dalam pembentukan bridging. Namun, parameter lebar DCB memiliki efektivitas yang rendah karena dipengaruhi oleh susunan interface. Parameter tebal lapisan arah 90o memiliki tingkat efektivitas yang paling rendah. Namun, temuan ini perlu divalidasi melalui eksperimen langsung untuk pemahaman yang lebih akurat tentang pengaruh setiap parameter dalam situasi yang lebih realistis.