COVER - RAHMAT HAFIZ
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - RAHMAT HAFIZ
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - RAHMAT HAFIZ
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - RAHMAT HAFIZ
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - RAHMAT HAFIZ
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - RAHMAT HAFIZ
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - RAHMAT HAFIZ
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
The Welding Institute (TWI) memperkenalkan metode baru pengelasan solid state pada tahun
1991 di Britania Raya yang dikenal dengan istilah friction stir welding (FSW). FSW digunakan
sebagai alternatif untuk menyambungkan material aluminium yang cukup sulit dilas
menggunakan pengelasan fusi. FSW dinilai mampu menghasilkan kualitas sambungan lasan
yang lebih baik dibandingkan dengan pengelasan fusi, meskipun cacat sambungan berupa void
masih sering ditemukan dalam sambungan las FSW. Void tersebut disebabkan oleh material
yang tidak dapat mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh pergerakan pin pahat sehingga
dapat menimbulkan crack initiation saat sambungan menerima beban. Penggunaan jenis pin
yang sesuai diperkirakan dapat mengurangi resiko cacat berupa void tersebut.
Penelitian ini akan mengamati pengaruh variasi bentuk pin pahat terhadap kualitas sambungan
hasil pengelasan FSW untuk menghindari cacat void. Jenis pin yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tapered cylinder, tapered with flats dan tapered thread cylinder.
Sedangkan jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan jenis butt join dan
menggunakan material AA6061-T6 dengan ketebalan 8 mm. Pengelasan dilakukan pada
putaran pahat 1200 rpm dan kecepatan pengelasan 21,5 mm/menit. Sambungan hasil
pengelasan yang dihasilkan dilakukan pengujian meliputi pemeriksaan visual, uji tarik,
metalografi dan kekerasan menggunakan microvickers hardness test untuk melihat sifat-sifat
mekanik sambungan (mechanical properties).
Jenis pin yang mampu menghasilkan sambungan yang baik dan terbebas dari cacat adalah pin
tapered with flats. Sambungan menggunakan jenis pin tersebut memiliki kekuatan tarik
tertinggi (UTS) sebesar 148 MPa atau nilai joint efficiency sebesar 43% serta terbebas dari
cacat pengelasan terutama void. Sedangkan pada sambungan pengelasan menggunakan pin
tapered cylinder dan tapered thread cylinder masih ditemukan cacat internal berupa void. Dari
pengamatan struktur mikro proses pengelasan menghasilkan daerah yang dikenal dengan HAZ,
TMAZ dan WN. Pada setiap daerah tersebut terlihat persebaran presipitate Mg2Si tersebar
cukup merata. Hasil pengujian kekerasan pada daerah sambungan (HAZ, TMAZ, WN) terjadi
penurunan nilai kekerasan dibandingkan nilai kekerasan BM yaitu antara 46 s/d 53 HV.