Infeksi seringkali diikuti dengan kondisi inflamasi. Levofloksasin merupakan antibiotik yang mengalami
fotodegradasi baik dalam bentuk padatan maupun larutannya. Asam diklofenak merupakan NSAIDs
dengan kelarutan yang sangat rendah. Penggaraman antara levofloksasin hemihidrat dengan asam
diklofenak diharapkan mampu memperbaiki stabilitas levofloksasin maupun kelarutan asam
diklofenak. Sebelum itu, pembentukan garam dipastikan melalui karakterisasi menggunakan
elektrotermal, FTIR, H –NMR, dan PXRD. Garam tersebut diuji potensi antibiotiknya berdasarkan CLSI
2012 kemudian diuji fotostabilitasnya secara visual dan kelarutannya dengan HPLC. Perbedaan struktur
antara LD 1:1 dengan campuran fisiknya ditunjukkan oleh perbedaan titik leleh antara keduanya.
Pembentukan garam diamati melalui FTIR yang menunjukkan protonasi dari gugus N – metil – piperazin
serta terjadinya transfer proton dari asam diklofenak ke levofloksasin. Diperkuat oleh data H – NMR
yang juga menunjukkan protonasi dari N – metil - piperazin. Selain itu, perbedaan pola difraksi antara
LD dengan senyawa awal maupun campuran fisiknya menunjukkan telah terbentuk fasa padat baru. LD
meningkatkan aktivitas antibiotik levofloksasin pada bakteri E. coli di pH 6,8 dan 7,4 dan S. aureus di pH
6,8. Selain itu, secara visual LD juga menunjukkan fotostabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan
levofloksasin. Kelarutan asam diklofenak meningkat ratusan kali lipat dalam LD, namun kelarutan
levofloksasin turun sekitar 1,5 kali lipat. Penelitian masih perlu dilanjutkan dengan penetapan kadar
dari sampel uji stabilita.