digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Infeksi seringkali diikuti dengan kondisi inflamasi. Levofloksasin merupakan antibiotik yang mengalami fotodegradasi baik dalam bentuk padatan maupun larutannya. Asam diklofenak merupakan NSAIDs dengan kelarutan yang sangat rendah. Penggaraman antara levofloksasin hemihidrat dengan asam diklofenak diharapkan mampu memperbaiki stabilitas levofloksasin maupun kelarutan asam diklofenak. Sebelum itu, pembentukan garam dipastikan melalui karakterisasi menggunakan elektrotermal, FTIR, H –NMR, dan PXRD. Garam tersebut diuji potensi antibiotiknya berdasarkan CLSI 2012 kemudian diuji fotostabilitasnya secara visual dan kelarutannya dengan HPLC. Perbedaan struktur antara LD 1:1 dengan campuran fisiknya ditunjukkan oleh perbedaan titik leleh antara keduanya. Pembentukan garam diamati melalui FTIR yang menunjukkan protonasi dari gugus N – metil – piperazin serta terjadinya transfer proton dari asam diklofenak ke levofloksasin. Diperkuat oleh data H – NMR yang juga menunjukkan protonasi dari N – metil - piperazin. Selain itu, perbedaan pola difraksi antara LD dengan senyawa awal maupun campuran fisiknya menunjukkan telah terbentuk fasa padat baru. LD meningkatkan aktivitas antibiotik levofloksasin pada bakteri E. coli di pH 6,8 dan 7,4 dan S. aureus di pH 6,8. Selain itu, secara visual LD juga menunjukkan fotostabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan levofloksasin. Kelarutan asam diklofenak meningkat ratusan kali lipat dalam LD, namun kelarutan levofloksasin turun sekitar 1,5 kali lipat. Penelitian masih perlu dilanjutkan dengan penetapan kadar dari sampel uji stabilita.