digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rafi Ramadhan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki 5.590 daerah aliran sungai, menjadikannya salah satu negara paling rentan terhadap bencana di dunia. Negara ini rentan terhadap berbagai jenis bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir, yang menyebabkan kerusakan lingkungan, hilangnya nyawa, dan kerusakan properti. Musim yang berbeda di Indonesia membawa bencana alam yang berbeda, dengan kekeringan dan kebakaran hutan lebih umum terjadi selama musim kemarau dan tanah longsor, tornado, dan banjir lebih umum terjadi selama musim hujan. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada tahun 2022, Indonesia mengalami 3.544 bencana, dengan banjir menyumbang 1.531 (43,2%) dari kejadian tersebut. Dalam rentang waktu itu, Jawa Barat mengalami 156 banjir, 153 di antaranya disebabkan oleh curah hujan intensitas tinggi, dan sisanya disebabkan oleh gelombang pasang. Salah satu banjir terburuk di Jawa Barat terjadi di Kota Garut pada tahun 2016, menyebabkan 30 kematian dan kerusakan yang signifikan pada sekolah. Kerentanan bangunan sekolah terhadap banjir adalah masalah penting, karena banjir dapat mengganggu proses belajar dan mengancam keselamatan siswa dan guru. Pengelolaan risiko harus dilaksanakan untuk meminimalkan kerugian dan kerusakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan luas kerusakan dan kerugian yang terjadi kepada sekolah akibat bencana banjir. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahaya banjir, kurva kerentanan bangunan terhadap banjir, dan eksposur sekolah. Penelitian ini menggunakan metode curve fit dengan kurva kerentanan yang dikembangkan untuk Kota Semarang agar dapat menghasilkan kerusakan suatu bangunan akibat banjir dan dikalikan dengan valuasi sekolah agar kerugian dapat ditentukan. Terdapat 4970 Sekolah yang terdampak oleh banjir di Jawa Barat dengan total potensi kerugian sekolah akibat banjir di Jawa Barat adalah sekitar 4,2 triliun rupiah. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai penentuan prioritas daerah yang perlu dilakukan revitalisasi bangunan sekolah apabila terdampak oleh banjir.