Sejak pandemi COVID-19, masyarakat semakin sadar pentingnya meningkatkan imunitas tubuh.
Respons imun dapat dioptimalkan dengan penggunaan imunomodulator. Imunomodulator adalah
senyawa yang dapat meregulasi sistem imun. Imunomodulator dapat diperoleh dari tanaman
seperti yang dicari dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan menguji efek imunomodulator daun
teh hijau. Bahan aktif dalam daun teh hijau diekstraksi dengan etanol 70% secara maserasi. Dua
dosis ekstrak etanol daun teh hijau (EDTH) yang diuji yaitu 0,3 (EDTH DR) dan 0,6 mg/kg bb (EDTH
DT). Aktivitas imunomodulator EDTH diuji pada mencit BALB/c. Hasil uji terhadap respons imun
non-spesifik melalui uji bersihan karbon menunjukkan EDTH DR dan DT bersifat imunostimulasi
dengan indeks fagositik EDTH DR = 1,65 dan EDTH DT = 1,14. Kedua dosis EDTH juga meningkatkan
indeks hati secara signifikan (DR = 6,2 ± 0,9 dan DT 6,3 ± 0,3 vs kontrol 5,4 ± 0,4). Pada dosis rendah
EDTH meningkatkan indeks limpa secara signifikan (1,02 ± 0,3 vs 0,64 ± 0,04). Pada uji terhadap
respons imun spesifik, kedua dosis EDTH dapat menstimulasi respons imun humoral melalui
peningkatan titer antibodi primer dan sekunder. Kedua dosis EDTH juga mempengaruhi respons
imun seluler dengan meningkatkan produksi IFN-?, dan hanya EDTH DT yang meningkatkan
produksi IL-2 secara signifikan (8,806 ± 0,597 vs 6,101 ± 0,793 pg/mL). Pada uji peroksidasi lipid,
kedua dosis EDTH dapat menghambat pembentukan MDA sebagai indikasi efek antioksidan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun teh hijau memiliki
efek imunomodulator dengan aktivitas imunostimulasi.