digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

DENI CAHYADI.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Merkuri atau Hg merupakan logam berat yang berwujud cair dan banyak dimanfaatkan, baik dalam proses industri maupun kehidupan sehari-hari. Sayangnya, merkuri memiliki tingkat toksisitas yang tinggi bagi makhluk hidup serta sulit diuraikan sehingga dapat mencemari lingkungan. UNEP sebagai lembaga global berupaya mengurangi dan menghapus penggunaan merkuri guna meminimalisir dampak negatif dari merkuri. Indonesia aktif dalam meratifikasi Konvensi Minamata dan menunjukkan komitmennya melalui pembentukan Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mengelola terkait penggunaan, penyimpanan, pembuangan, serta penggantian merkuri di Indonesia. Dalam studi ini dilakukan inventarisasi untuk mengetahui jumlah merkuri yang ada di Indonesia. Inventarisasi merkuri dilakukan dengan menggunakan Toolkit Hg Level 1 yang disusun oleh UNEP. Selain itu, dilakukan perbandingan penggunaan Toolkit Level 1 pada perhitungan saat ini dengan perhitungan pada penelitian sebelumnya pada tahun 2015. Ada perbedaan dalam penggunaan UNEP Hg Toolkit pada perhitungan tahun 2015 dan 2021, seperti perubahan detail aktivitas, nilai default input faktor dalam perhitungan, asumsi yang digunakan, dan banyaknya merkuri yang dilepaskan meningkat dari 389.060 kg Hg pada tahun 2015 menjadi 553.610 kg Hg pada tahun 2021. Hasil dari inventarisasi ini dapat digunakan sebagai usulan untuk meningkatkan pengelolaan merkuri di Indonesia sebagai tindak lanjut dari penyusunan RAN.