ABSTRAK Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Arief Adhika Widyatama
PUBLIC Yoninur Almira LAMPIRAN Arief Adhika Widyatama
PUBLIC 
Pembangunan megaproyek infrastruktur transportasi merupakan suatu sistem skala
besar, baik dari segi fisik atau dimensi maupun pendanaan, serta yang dilengkapi
dengan komponen-komponen dengan hubungan atau keterkaitan yang kompleks.
Adapun komponen-komponen tersebut antara lain jangkauan, durasi, biaya,
ketidakpastian dan resiko, aktor yang beragam, kontroversial, peraturan dan nilai.
Salah satu komponen tersebut yang memiliki peran penting dalam keberhasilan
pembangunan megaproyek infrastruktur transportasi, yaitu pemangku kepentingan
yang terlibat. Pemangku kepentingan itu sendiri termasuk individu maupun
organisasi yang memiliki peran dan keterlibatan dalam menjalankan atau
mempengaruhi suatu pelaksanaan pembangunan megaproyek infrastruktur
transportasi. Oleh karena itu, pemetaan dan analisis terhadap peran dan keterlibatan
pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan megaproyek
infrastruktur transportasi merupakan suatu hal yang penting untuk pelaksanaan
pembangunan megaproyek infrastruktur transportasi sehingga dapat terselesaikan
dengan baik. Adapun pembangunan megaproyek infrastruktur transportasi Pelabuhan
Patimban merupakan salah satu proyek yang telah ditetapkan sebagai Proyek
Strategis Nasional yang berlokasi di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Pembangunan megaproyek infrastruktur transportasi di Pelabuhan Patimban terdiri
atas tiga tahapan yang melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan
baik dalam maupun luar negeri melalui skema kerja sama hibah luar negeri dari
Japan International Cooperation Agency (JICA).
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pemangku kepentingan yang
terlibat, peran pemangku kepentingan, pola interaksi antar pemangku kepentingan,
serta menilai tingkat kepentingan dan tingkat kekuatan dari berbagai pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pembangunan megaproyek infrastruktur transportasi
di Pelabuhan Patimban. Untuk itu digunakan berbagai pendekatan analisisii
diantaranya, yaitu metode analisis deskriptif, analisis konten, social network analyst
dengan software UCINET, dan matriks power versus interest. Adapun hasil
penelitian ini menunjukan bahwa megaproyek infrastruktur transportasi Pelabuhan
Patimban yang saat ini masih dalam tahap pembangunan atau konstruksi yang
ditargetkan akan selesai pada tahun 2027, tetapi saat ini sudah mulai beroperasi
sebagian sejak tahun 2020. Dalam pelaksanaan pembangunannya melibatkan
berbagai pemangku kepentingan yang meliputi unsur pemerintah, non pemerintah,
dan pihak asing. Pemangku kepentingan yang memiliki peran kunci dengan tingkat
kepentingan dan tingkat kekuatan yang tinggi didominasi oleh pemerintah pusat,
namun hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama dari seluruh pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan megaproyek
infrastruktur transportasi Pelabuhan Patimban.