digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

IRA HERANITA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Sampah plastik merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi Indonesia yang merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia. Kebocoran sampah plastik dari daratan ke lautan ini secara umum disebabkan oleh masih kurangnya pengelolaan sampah di Indonesia. Masih banyak praktik pengelolaan sampah yang tidak aman yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, diperlukan suatu penilaian dan evaluasi pengelolaan sampah untuk menentukan intervensi yang paling tepat dalam pengelolaan sampah sehingga dapat mengurangi kebocoran sampah plastik ke lingkungan. Plastic Flow Diagram (PFD) menerapkan prinsip Material Flow Analysis (MFA) dengan model Waste Flow Diagram (WFD) untuk menilai sistem pengelolaan sampah plastik secara cepat dan sistematis serta dapat memperlihatkan nasib dari sampah plastik di lingkungan. Hasil pemetaan aliran sampah plastik menunjukkan bahwa penanganan sampah di Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Negara telah mencapai target nasional yaitu 86,63% dan 81,89%. Sedangkan penanganan sampah di Kecamatan Muncar dan Kecamatan Negara masih jauh dari target yaitu 39,77% dan 34,54%. Kebocoran sampah plastik terjadi di setiap tahap pengelolaan sampah. Namun, kebocoran paling tinggi berasal dari sumber. Sampah plastik yang bocor ke lingkungan berakhir di sistem drainase, masuk ke badan air, tertahan di daratan, dan dibakar.