digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP ADINDA TRI LOVELY MULYADI 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Kain tenun songket Melayu Riau pada awalnya dikenal sebagai tenun Siak. Tenun ini dikenalkan oleh seorang pengrajin yang didatangkan dari Kerajaan Terengganu Malaysia pada masa Kerajaan Siak. Pada awalnya alat tenun yang digunakan adalah alat tenun tumpu, yang kemudian berganti menjadi Kik, gedogan dan ATBM. Bertenun menggunakan Kik/gedogan memakan waktu yang cukup Panjang yaitu hampir satu bulan untuk menyelesaikan satu kain. Dengan ATBM, penenun dapa mengerjakan satu helai kain dengan waktu yang lebih ringkas, yaitu secepatnya 3 hari bergantung kepada kerumitan motif pada kain yang dibuat. Namun permasalahan yang dihadapi penenun saat ini adalah berkurangnya minat anak muda dalam meneruskan kerajinan tenun songket Melayu Riau, yang dikarenakan ketidakstabilan pendapatan pengrajin yang tidak begitu tinggi. Hal ini disebabkan oleh minat pasar yang tidak begitu besar karena dalam segi desain, pengembangan serta penyesuaian dengan keinginan pasar masih terbatas dengan keterampilan pengrajin dalam menngembangkan desain kain songket Melayu Riau. Dalam berbagai upaya pelestarian dan mengembangakn kekayaan budaya Melayu Riau, salah satu upayanya adalah dengan senantiasa mengembangkan warisan leluhur melalui memahami kekhasannya. Sehingga melaui hal tersebut, dilakukan pengembangan desain namun tetap menjaga nilai tradisi dan akar budaya. Pengembangan desain dilakukan dengan memahami setiap unsur dari kain yaitu ragam hias, struktur kain, komposisi kain, ciri khas warna, dan lainnya. Tahapan pengembangan didasari pada hasil survey yang dilakukan mengenai minat pasar terhadap suatu desain. Melalui hasil survey tersebut akan diimplementasikan ke dalam tahapan proses eksplorasi hingga menjadi desain ain utuh. Dikembangkanya kain songket Melayu Riau bertujua agar kain yang dihasilkan tidak hanya digunakan sebagai untuk keperluan adat, namun juga dapat diimplemetasikan pada pakaian untuk produk fesyen yang dapat digunakan pada keseharian ataupun acara-acara tertentu namun tetap mempertahankan unsur tradisi di dalamnya. Dengan meningkatnya penggunaan kain untuk berbagai jenis produk fesyen diharapkan dapat meningkatkan kembali eksistensi tenun songket Melayu Riau, serta berdapak baik pada perekonomian pengrajin tenun Riau.