Perpustakaan Digital ITB

Taman kota merupakan lahan terbuka yang memiliki fungsi sosial juga estetika dalam perannya sebagai sarana kegiatan rekreasi, baik rekreasi aktif (kegiatan rekreasi di mana orang yang melakukan terlibat langsung dengan objek yang mereka pakai dan bersifat fisik) ataupun rekreasi pasif (kegiatan rekreasi di mana orang yang yang melakukan tidak terlibat langsung dengan objek); edukasi; dan lainnya. Kedua fungsi tersebut diterapkan oleh Kota Bandung melalui fasilitas di taman kota. Perancangan fasilitas rekreasi aktif di Kota Bandung masih terfokus pada 2 konsep, yaitu fasilitas olahraga yang mengedepankan aspek fungsional serta memerlukan kemampuan khusus bagi penggunanya dan fasilitas bermain untuk anak yang penggunaannya sangat terbatas. Kedua jenis fasilitas ini hanya memenuhi kebutuhan kalangan tertentu sehingga terdapat komponen masyarakat lain sebagai contoh masyarakat remaja yang tidak tertarik dan tidak dapat menggunakan fasilitas yang tersedia. Penulis berusaha melakukan penelitian terkait kegiatan rekreasi aktif di taman kota Kota Bandung serta bagaimana interaksi yang tercipta antara fasilitas dengan pengunjung. Penelitian ini menerapkan metode campuran yaitu dengan pendekatan kualitatif melalui kegiatan observasi dan wawancara serta pendekatan kuantitatif melalui kuesioner. Proses pengumpulan dan pengolahan data dilanjutkan dengan melakukan perancangan fasilitas rekreasi aktif untuk remaja yang kurang memiliki minat untuk berkegiatan fisik dengan menggabungkan aspek fungsional dan bermain. Perancangan fasilitas berfokus pada gerakan freestyle calisthenic yang dikemas dengan konsep obstacle course untuk menarik minat pengunjung remaja dalam beraktivitas fisik di taman kota.