Efek penambahan Cu pada stacking fault, struktur mikro, dan sifat mekanik
paduan Haynes 25 CoCrWNi telah dipelajari dengan tujuan mengembangkan
paduan untuk aplikasi biomedis stent jantung. Paduan kobalt memiliki
kelemahan sifat formability yang buruk. Penambahan Cu pada paduan
CoCrWNi dapat meningkatkan nilai stacking fault energy, biokompatibilitas,
dan kemampuan bentuk. Penelitian ini mempelajari struktur mikro, sifat
mekanis, dan stacking fault energy paduan CoCrWNi dengan penambahan Cu.
Paduan CoCrWNi ditambahkan dengan Cu menggunakan argon arc melting
dalam suasana argon dengan konsentrasi 1,5-4,5% berat dan dihomogenkan
dalam tungku tabung horizontal pada suhu 1000 oC selama 8 jam. Uji XRD
menunjukkan bahwa penambahan Cu hingga 4,5% berat dapat menstabilkan
fasa fcc-? dan menekan pembentukan fasa hcp-? pada paduan CoCrWNi.
Pengamatan struktur mikro pada paduan CoCrWNi menunjukkan adanya
twinning pada paduan tanpa penambahan Cu. Paduan CoCrWNi dengan
penambahan Cu menghasilkan struktur mikro berbentuk dendritik. Sifat mekanis
hardness dan compressive test paduan CoCrWNi mengalami penurunan setelah
penambahan Cu. Penambahan Cu dapat mencegah terbentuknya stacking fault
pada struktur mikro. Paduan CoCrWNi tanpa penambahan Cu yang memiliki
nilai kekerasan uniaksial dan tegangan 455,3 HV dan 728,08 MPa. Sedangkan
paduan CoCrWNi dengan penambahan 4,5 wt.% paduan Cu menghasilkan nilai
kekerasan dan tegangan tekan uniaksial paling rendah yaitu 270,2 HV dan
141,97 MPa. Sampel paduan CoCrWNi-Cu yang mengalami deformasi setelah
dilakukan uji kompresi mengalami peningkatan nilai kekerasan. Hal ini efek dari
strain induced martensitic transformation (SIMT) dalam mendorong
pembentukan martensit dan pengecilan ukuran butiran. Paduan CoCrWNi-Cu
dapat dilakukan perhitungan nilai stacking fault energy menggunakan metode
analisis XRD, first-principle, dan termodinamika. Penambahan unsur pemadu
Cu dapat meningkatkan nilai stacking fault energy paduan CoCrWNi. Nilai
energi kesalahan susun berpengaruh terhadap sifat mekanik paduan CoCrWNixCu.
Nilai stacking fault energy yang lebih tinggi menunjukkan probabilitas
stacking fault yang lebih rendah, sehingga cenderung lebih sulit untuk
membentuk stacking fault.