Perpustakaan Digital ITB

Kota Batu memiiki potensi besar dalam sektor pertanian dan pariwisata. Kota Batu terkenal sebagai salah satu daerah pengh asil apel terbesar di Indonesia. Namun, produksi apel di Kota Batu mengalami penurunan setiap tahunnya. Penyebab penurunan ini antara lain adalah fokus petani apel yang masih terlalu banyak pada kegiatan di lahan pertanian (on-farm), sementara potensi pendapatan dari kegiatan off-farm kurang dimanfaatkan. Selain itu, harga jual apel ditentukan oleh tengkulak, yang mengakibatkan petani mengalami kerugian. Penurunan produksi apel ini juga dapat berdampak pada sektor pariwisata Kota Batu. Jika tidak ada perhatian khusus terhadap penurunan ini, Kota Batu dapat kehilangan identitasnya sebagai kota apel dan apel impor dapat menggantikan apel lokal. Terdapat konsep utama pada proyek ini yaitu Walking Among The Appe Trees yang terdiri dari beberapa sub bagian seperti adanya integrasi area privat - publik, mampu memberikan pengalaman ruang dan kualitas ruang yang ada. Penerapan utama dari konsep ini adalah mampu memberikan pengalaman berjalan di antara kebun apel bagi pengunjung dimana hal ini mampu memberikan public awareness dan public knowledge. Proyek ini merupakan proyek kolaborasi dengan Kusuma Agro Wisata sebagai salah satu pelopor wisata petik apel di Kota Batu. Proyek ini menempati lahan berkontur sebesar 14.000 m2 dan berada pada kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu. Proyek ini terdiri dari tujuh massa bangunan yang terdiri dari fungsi edukasi, fungsi industri, dan fungsi komersial. Massa-massa bangunan ini dihubungkan dengan ramp-ramp serta perkebunan apel di antara bangunan. Penggunaan material batu andesit dan adanya pemanfaatan area atap sebagai rooftop garden merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak urban heat island yang dihasilkan pada bangunan.