Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Nikel (Ni) merupakan salah satu komoditas utama di dalam industri pertambangan saat ini. Perkembangan yang pesat pada industri baterai mobil listrik mengakibatkan adanya peningkatan kebutuhan nikel dunia. Diperlukan penelitian yang dapat mengetahui kuantitas dan kualitas nikel, serta model endapan di daerah Laroenai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan, melakukan pemodelan geologi, serta melakukan estimasi sumberdaya nikel di daerah penelitian. Data yang digunakan adalah 2241 sampel data dari 147 bor eksplorasi, hasil pengamatan profil laterit, petrografi batuan dasar, DEM, serta data literatur lainnya. Profil endapan nikel laterit di daerah penelitian terbagi atas limonit, saprolit, dan batuan dasar. Jenis batuan dasar yang ditemukan adalah lerzolit, harsburgit, dunit terserpentinisasi dan serpentinit. Proses pengayaan residual menyebakan Fe dan Al2O3 terkayakan di zona limonit. Akumulasi Ni terjadi di zona saprolit akibat proses pengayaan supergen. Tingkat lateritisasi di limonit cenderung sedang hingga kuat, sedangkan pada saprolit relatif lemah hingga sedang. Pola lateritisasi berkembang menuju Fe akibat pengayaan residual. Pola ini mencirikan lateritisasi yang terjadi di daerah beriklim humid. Topografi ridge terbukti menghasilkan pengayaan nikel laterit yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan area lain yang terdapat di daerah penelitian. Blok model tiga dimensi diperoleh melalui proses korelasi antar lubang bor berdasarkan interpretasi geologi. Intepretasi ini mempertimbangkan karakteristik endapan dan domain geologi. Dari analisis domain diperoleh dua domain geologi, yaitu limonit dan saprolit. Secara statistik, Limonit dicirikan oleh populasi Fe berkadar tinggi, SiO2 berkadar rendah, dan MgO berkadar rendah, sedangkan saprolit dicirikan oleh populasi Fe berkadar rendah, SiO2 berkadar tinggi, dan MgO berkadar tinggi. Melalui serangkaian proses pemodelan geologi diperoleh bentuk tubuh endapan yang cenderung mengikuti topografi punggungan yang berarah timur laut – barat daya. Hal tersebut juga dibuktikan dengan analisis arah kontinuitas semivariogram Ni yang menunjukkan arah N 45 E, baik di limonit maupun saprolit. Proses estimasi kadar Ni pada blok model menggunakan metode geostatistik ordinary kriging. Metode ini melakukan perhitungan pada titik-titik yang tidak tersampel berdasarkan komposit data bor dengan memperhatikan korelasi spasialnya. Hasil estimasi yang diperoleh adalah nilai kadar nikel dan kriging efficiency pada setiap unit blok. Kualitas nikel yang termasuk ke dalam sumberdaya ditentukan berdasarkan nilai cut-off grade (COG), dengan zona limonit menggunakan COG 0,9%, dan zona saprolit menggunakan COG 1,5%. Kriging efficiency digunakan sebagai pengukur tingkat keyakinan geologi dalam membagi sumberdaya. Klasifikasi sumberdaya mengikuti Kode KCMI 2017, yang terbagi atas sumberdaya terukur, tertunjuk dan tereka. Zona limonit memiliki sumberdaya nikel sebesar 295.718 ton (terukur), 198.812 ton (tertunjuk) dan 1.963.344 ton (tereka). Zona saprolit memiliki sumberdaya nikel sebesar 755.593 ton (terukur), 279.031 ton (tertunjuk), dan 209.968 ton (tereka).
Perpustakaan Digital ITB