ABSTRAK Nicolaus Endy Gemelli Putra A.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Di zaman modern, terdapat banyak masalah kesehatan yang berhubungan dengan
gangguan pencernaan. Masyarakat perlu menyadari pentingnya mengonsumsi makanan
bergizi dan baik untuk kesehatan, contohnya makanan dengan probiotik. Bakteri
probiotik harus memiliki ketahanan selama proses pengolahan dan penyimpanan, dengan
cara mengenkapsulasinya melalui mikroenkapsulasi menggunakan spray drying. Kapsul
dapat melindungi sel probiotik sehingga jumlah sel probiotik cukup untuk memberikan
manfaat yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh temperatur
inlet spray dryer dan kompisisi bahan penyalut terhadap produksi bubuk mikrokapsul
probiotik menggunakan proses mikroenkapsulasi dengan metode spray drying sebagai
aditif es krim probiotik. Variasi percobaan yang dilakukan adalah variasi temperatur inlet
spray dryer sebesar 130?, 140?, dan 150?, dan variasi perbandingan bahan penyalut
maltodekstrin dan whey protein konsentrat sebesar 5:1 dan 5:3. Berdasarkan hasil
penelitian, temperatur inlet spray dryer tidak mempengaruhi perolehan bubuk akibat
adanya pengaruh temperatur gelas (Tg) dan kadar air selama proses pengeringan, namun
mempengaruhi higroskopisitas. Semakin tinggi temperatur inlet spray drying
menurunkan higroskopisitas. Komposisi bahan penyalut tidak mempengaruhi perolehan
bubuk karena rasio perbandingan bahan penyalut mempengaruhi temperatur gelas (Tg).
Perolehan bubuk mikrokapsul probiotik berkisar antara 16.77±0,32 - 21,65±3,34%.
Jumlah awal bakteri probiotik, indeks L*, indeks ?E. kadar air, higroskopisitas, dan
viabilitas sel berturut-turut 7,5 log sel/mL; 93.48-96,49; 1,81-3,96; 3,60-5,26 %; 6,20-
9,82 %; 44,58-82,92 %. Viabilitas sel probiotik dengan enkapsulasi selama 14 hari masa
penyimpanan es krim probiotik menunjukan nilai 80,56±0,80 % sedangkan 44,63±0,21 %
untuk viabilitas sel probiotik tanpa enkapsulasi.