digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kegiatan utama bank dalam menghasilkan pendapatan adalah dengan menyebarkan kredit. Sehubungan dengan hal tersebut, kredit yang diberikan oleh bank dapat menjadi kredit macet, yang merupakan kondisi saat pembayaran bunga tertunda dari perjanjian yang telah disepakati. Dengan demikian, risiko kredit merupakan salah satu risiko terpenting yang dihadapi oleh bank. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, Jumlah NPL bank yang termasuk dalam BUKU 3 dan 4 meningkat selama 5 tahun terakhir. Variabel spesifik bank yang termasuk dalam penelitian ini adalah: Ukuran Bank (LNSIZE), Rasio Kecukupan Modal (CAR), Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR), Return on Asset (ROA) dan faktor ekonomimakro: Tingkat Inflasi (INFL), Suku Bunga (INTR) dan Growth Domestic Product (LNGDP) terhadap Kredit Macet (NPL) pada 19 bank umum di Indonesia yang termasuk dalam BUKU 3 dan 4 pada periode 2012-2016. Data diproses dengan panel data regression menggunakan Random Effect Method. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, LDR and LNGDP memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap NPL sedangkan LNSIZE, ROA, INFL dan INTR memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap NPL. Berdasarkan hasil tersebut, penulis merekomendasikan bank umum di Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan kredit menggunakan dana yang telah dihasilkan oleh bank untuk meningkatkan kualitas kredit dan memonitor variabel yang signifikan sehingga jumlah NPL dapat menurun.