digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jeremiah Tjandra
PUBLIC Irwan Sofiyan


BAB 1 Jeremiah Tjandra
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Jeremiah Tjandra
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Jeremiah Tjandra
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Jeremiah Tjandra
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Jeremiah Tjandra
PUBLIC Irwan Sofiyan

Forward Osmosis (FO) merupakan proses yang dapat menjadi alternatif solusi dalam pengolahan air. Namun, FO masih memiliki beberapa tantangan yang selain disebabkan oleh faktor eksternal, dapat juga disebabkan oleh struktur membran. Active layer dari membran FO biasanya menggunakan material poliamida (PA), sedangkan support layer biasanya menggunakan material polisulfon (PSf). Walaupun PSf cenderung memiliki selektivitas yang tinggi, PSf kurang tahan terhadap pelarut organik dan suhu tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, polipropilen (PP) dapat menjadi alternatif material. Namun, PP bersifat hidrofobik yang dapat mengurangi fluks air dan menghambat fabrikasi active layer. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi hidrofilisitas pada membran PP. Peningkatan pada sisi active layer juga dapat dilakukan dengan metode Ultrasonic Assisted Interfacial Polymerization (UAIP). UAIP menggunakan gelombang ultrasonik untuk meningkatkan performa membran dengan membuat nanobubble yang dapat membantu proses interfacial polymerization. Penelitian ini akan berfokus pada metode fabrikasi membran Thin Film Composite hollow fiber berbasiskan material PP dan PA yang dilakukan dalam 2 tahap yaitu modifikasi hidrofilisitas PP dan fabrikasi PA dengan UAIP. Terdapat 2 metode modifikasi hidrofilisitas PP yaitu swelling dan acid dipping. Sedangkan, pada proses UAIP, terdapat 3 tahap yang akan dilakukan yaitu percobaan awal one factor at time, percobaan faktorial 25-1, dan percobaan evaluasi pengaruh ultrasonik terhadap performa membran FO. Membran akan dikarakterisasi dan dievaluasi dengan melihat gugus fungsi, hidrofilisitas, dan performanya baik fluks air maupun selektivitas. Faktor yang akan diteliti pada proses UAIP antara lain konsentrasi reaktan, metode curing, waktu setiap perlakuan, dan perlakuan ultrasonikasi. Berdasarkan hasil analisis, metode pre-treatment terbaik adalah metode swelling dengan menggunakan IPA sebagai permeatornya. Metode ini dapat menghasilkan lapisan support PP yang cukup hidrofilik dan homogen dengan fluks dan selektivitas yang baik dibandingkan metode lainnya. Selain itu, hasil analisis juga menunjukan bahwa pengaruh ultrasonik terbukti secara statisik menghasilkan pengaruh yang signifikan baik untuk model fluks air maupun selektivitas dengan tingkat signifikansi hingga 99%. Ultrasonik dapat meningkatkan kinerja dari membran hingga 14 % menjadi 1,8 LMH untuk fluks air dan 26% menjadi 3,65 untuk selektivitas air dan garam.