Peningkatan konsumsi energi dunia mengakibatkan semakin tinggi permintaan dan
produksi batubara. Pada saat proses produksi batubara terjadi variasi ukuran butir.
Kondisi ini disebabkan oleh distribusi ukuran butir bervariasi dan terdistribusi tidak
merata, dapat menimbulkan masalah dalam analisis kualitas batubara. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi ukuran butir hasil pengayakan pada
skala laboratorium terhadap komposisi maseral dan analisis proksimat pada saat
proses preparasi. Penelitian ini menggunakan tiga sampel yang berasal dari
batubara seam A1 Banko Barat, diambil dengan interval dua meter menggunakan
metode channel sampling. Kemudian tiga sampel tersebut dibagi menjadi enam
fraksi ukuran butir dari fraksi kasar (+5#) hingga fraksi halus (-230#). Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara fraksi
ukuran butir terhadap komposisi maseral dan analisis proksimat. Ketika ukuran
butir semakin halus, komposisi maseral huminite akan cenderung naik, sementara
liptinite cenderung turun dan inertinite tidak menunjukkan trend. Kondisi ini juga
berpengaruh terhadap kandungan fixed carbon, inherent moisture, dan volatile
matter cenderung turun, sementara kandungan ash akan cenderung naik seiring
pengecilan ukuran butir. Sehingga, komposisi pengayaan maseral dan kualitas
sangat dipengaruhi oleh fraksi ukuran butir. Kondisi ini disebabkan oleh perbedaan
sifat fisik dan kimia dari penyusun batubara. Perubahan komposisi maseral dan
kualitas proksimat tiap fraksi menunjukkan bahwa batubara memiliki sifat yang
heterogen. Sehingga pada saat sampling batubara, harus memperhatikan fraksi
ukuran butir untuk menghindari kesalahan dalam interpretasi.