Streptokinase masih merupakan pilihan utama dalam terapi stroke dan infark myokardia
akut karena harganya relatif lebih murah dibandingkan senyawa fibrinolitik lain. Waktu
paruh streptokinase yang pendek salah satunya diakibatkan pemotongan oleh plasmin yang
memotong ikatan peptida setelah lisin. Mutasi kerangka baca terbuka streptokinase pada
kodon pengkode asam amino lisin pada posisi 59 dan 386 telah berhasil dilakukan (ska
K59Q-K386Q), dan telah berhasil dikloning ke dalam vektor ekspresi pET-32b. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan streptokinase yang lebih stabil terhadap
pemotongan oleh plasmin dan mengembangkan antibodi poliklonal anti-streptokinase
untuk keperluan analisis streptokinase secara Western blot. Vektor pET-32b ska K59QK386Q
telah behasil ditransformasi ke dalam E. coli BL21 dan telah dilakukan
overproduksi Ska mutein 2 dengan induser IPTG 0,5 mM dan waktu inkubasi selama 3
jam. Overproduksi Ska mutein 2 berhasil dilakukan yang ditunjukkan dengan keberadaan
pita protein berukuran 64,24 kDa pada gel poliakrilamid. Optimasi pemurnian dilakukan
dengan menggunakan konsentrasi imidazol meningkat dan ditentukan konsentrasi Ska
mutein 2 murni menggunakan metode Bradford. Pembuatan antibodi poliklonal antistreptokinase
telah berhasil dilakukan di kelinci galur japanese white selama 30 hari dan
telah berhasil dikarakterisasi menggunakan analisis dot blot dan Western blot. Uji stabilitas
Ska mutein 2 terhadap pemotongan oleh plasmin dilakukan dengan cara menginkubasi Ska
mutein 2 dalam plasma manusia dan dianalisis dengan Western blot. Hasil analisis
menunjukkan bahwa selama waktu inkubasi 60 menit Ska mutein 2 dikenali oleh plasmin.