digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizka Britania
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB II_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB III_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB IV_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB V_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB VI_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Rizka Britania
PUBLIC Irwan Sofiyan

LAMPIRAN_Rizka Britania.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Permasalahan yang dibahas adalah penentuan frekuensi dan jadwal pembelian bahan baku yang optimal dengan mempertimbangkan fluktuasi kurs tukar, harga beli per kontrak, dan lead time pengiriman. Permasalahan ini dialami perusahaan di Indonesia yang melakukan pembelian dengan harga beli menggunakan mata uang lain dan menjalin kerjasama berupa kontrak kuantitas dengan supplier, seperti PT XYZ, karena transaksi dalam wilayah Indonesia harus menggunakan rupiah sesuai peraturan BI No. 17/3/PBI/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh frekuensi dan jadwal pembelian yang meminimasi total ongkos inventori. Kuantitas pembelian didasarkan pada total demand antar waktu pembelian. Kontribusi penelitian terdapat pada pengembangan model inventori dalam hal penggunaan kurs tukar, sifat harga beli per kontrak yang berfluktuasi, penambahan faktor lead time, dan pengembangan algoritma untuk menghasilkan jadwal pembelian yang bersifat diskrit. Penyelesaian permasalahan dilakukan dalam tiga tahap; forecasting kurs tukar (Rp/$), forecasting harga beli untuk kontrak baru ($/kg), dan penyelesaian model inventori. Forecasting kurs tukar (Rp/$) dilakukan dengan Artificial Neural Network (ANN), dan dilakukan Design of Experiment terhadap input nodes dan hidden nodes. Forecasting harga beli per kontrak ($/kg) untuk kontrak baru dilakukan dengan metode ARIMA karena memberikan performansi lebih baik dibandingkan Geometric Brownian Motion pada kasus ini. Model ARIMA yang digunakan adalah (1,1,0) dengan koefisien 0,8026. Kedua hasil forecasting ini menjadi input pada model inventori yang dikembangkan untuk memperoleh frekuensi dan jadwal pembelian bahan baku yang optimal. Penyelesaian model inventori dilakukan secara analitik dan numerik. Performansi model dibandingkan dengan pembelian aktual PT XYZ di bulan Maret 2017. Terdapat perbedaan solusi dengan kondisi aktual, dan terjadi penghematan sebesar 0,41%. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa model dan algoritma yang dikembangkan tidak sensitif terhadap perubahan fraksi ongkos simpan dan ongkos pesan namun sensitif terhadap perubahan demand dan rerata kurs tukar (Rp/$)