digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zerha Fajserly
PUBLIC Alice Diniarti

Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan merupakan daerah yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan yang dialiri Sungai Batang Tapan, dan merupakan daerah yang sering terjadi banjir. Banjir yang sering terjadi di Sungai Batang Tapan tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga menimbulkan kerugian di areal pertanian. Langkah cepat penanganan sementara berupa pemasangan bronjong dan geobag sepanjang ± 300m telah dilakukan pemerintak terkait selaku yang memiliki wewenang, guna menahan luapan air pada saat debit besar ke perumahan warga. Langkah tersebut dilakukan mempertimbangkan proses untuk penyediaan anggaran pembangunan secara utuh dalam mengatasi permasalahn banjir tersebut cukup besar karena permasalahan yang kompleks. Permasalahan yang nyata terlihat pada sungai yang mengalami penyempitan akibat sedimentasi. Berdasarkan yang diuraikan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat risiko ancaman terhadap banjir berdasarkan perencanaan pengendalian banjir yang sudah direncanakan dengan menggunakan matrik tingkat risiko ancaman yang diadopsi dari Pedoman Umum Kajian Tingkat Risiko Bencana BNPB tahun 2012. Pada kajian ini dilakukan analisis potensi genangan yang terjadi pada debit banjir kala ulang 25 tahun, yang digunakan untuk menganalisis luasan genangan dengan beberapa skenario rencana pengendalian banjir. Dalam menentukan tingkat risiko ancaman genangan ditentukan berdasarkan hubungan antara tingkat ancaman dan indeks penduduk yang terpapar yang dimodelkan dengan menggunakan software HEC-RAS 2D, hingga didapat tingkat risiko ancaman dari pengendalian banjir yang dianalisis menggunakan matrik tingkat risiko ancaman hasil dari pemodelan dengan software HEC-RAS.