Memiliki rasio yang seimbang antara tingkat penawaran dan permintaan adalah penting untuk menjalankan sebuah bisnis. Maka dari itu, untuk memiliki rasio penawaran dan ermintaan yang seimbang, suatu perusahaan dapat mengontrol pemasukan suplai untuk menyesuaikan tingkat suplai terhadap tingkat permintaan. Ketika ketidaksesuaian antara tingkat penawaran dan permintaan yang terjadi sangat tinggi, maka akan menghasilkan tingkat inventori yang juga demikian tinggi. Padahal, inventori dianggap sebagai negatif dalam praktek operasi ramping. Maka, untuk mengeliminasi kelebihan jumlah inventori, memprediksi atau meramalkan tingkat permintaan dapat menjadi solusinya. Namun, hasil dari metode peramalan tidak akan bisa meminimalkan semua hambatan operasional dari suatu perusahaan jika berdiri sendiri. Material Requirement Planning (MRP) dapat memberikan pertimbangan lead time. Penelitian ini merupakan studi kasus PT XYZ, yang merupakan distributor perlengkapan teknologi In-Vitro Fertilization (IVF) di Indonesia. Perusahaan ini telah mengalami masalah dengan kelebihan stok dan kerugian akibat masalah ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan. Selain itu, perusahaan tersebut belum menerapkan metode peramalan permintaan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan metode peramalan yang cocok untuk perusahaan tersebut. Selain metode peramalan, penelitian ini juga mengaplikasikan penerapan MRP untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dari keputusan pengadaan barang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi perusahaan berkembang dengan model bisnis yang sebanding, dalam industri medis atau lainnya yang memiliki karakteristik serupa.